Sukses

Top 3: 6 Rekomendasi Wantim MUI Soal Kasus Ahok

Rekomendasi yang telah disepakati oleh 99 perwakilan ulama ini diberi nama Tausiah Kebangsaan.

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) mengeluarkan enam rekomendasi pasca-aksi demo 4 November 2016.

Rekomendasi yang telah disepakati oleh 99 perwakilan ulama ini diberi nama Tausiah Kebangsaan.

Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin mengatakan, Tausiah Kebangsaan ini perlu dikeluarkan setelah melihat situasi nasional yang mulai goyah terkait pernyataan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dianggap menistakan agama.

Kabar itu menjadi berita yang paling disorot di kanal News Liputan6.com sepanjang Rabu 9 November 2016. Selain itu berita tentang tanggapan Jokowi terkait kemenangan Donald Trump di pilpres AS juga turut mengundan perhatian pembaca.

Berikut berita terpopuler yang terangkum dalam Top News:

1. Ini 6 Rekomendasi Dewan Pertimbangan MUI Terkait Kasus Ahok

Ketua Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin  memberikan keterangan pers usai Rapat Pleno II Dewan Pertimbangan MUI di Gedung MUI, Jakarta, (25/11). Rapat itu membahas gerakan bela negara dalam prespektif Islam Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) mengeluarkan enam rekomendasi pasca-aksi demo 4 November 2016. Rekomendasi yang telah disepakati oleh 99 perwakilan ulama ini diberi nama Tausiah Kebangsaan.

Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin mengatakan, Tausiah Kebangsaan ini perlu dikeluarkan setelah melihat situasi nasional yang mulai goyah terkait pernyataan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dianggap menistakan agama. MUI ingin persoalan ini segera dibuat terang agar tidak menimbulkan perpecahan.

"Ujaran kebencian yang ditampilkan telah menimbulkan sentimen. MUI ingin meredam kondisi tersebut," ujar Din di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Rabu (9/11/2016).

Rekomendasi yang dikeluarkan melalui rapat pleno ini berkesimpulan bahwa ucapan Ahok mengandung unsur penistaan agama. Rekomendasi ini juga mendukung Pendapat Keagamaan Dewan Pimpinan MUI yang telah dikeluarkan pada 11 Oktober 2016.

Selengkapnya...

2. Donald Trump Jadi Presiden Amerika, Apa Kata Jokowi?

Donald Trump dipastikan terpilih jadi presiden Amerika Serikat.
 Donald Trump terpilih sebagai Presiden baru Amerika Serikat. Terpilihnya Trump diprediksi akan membuat peta perpolitikan dunia berubah.

Namun demikian, Presiden Joko Widodo atau Jokowi punya pendapat lain. Jokowi memastikan hubungan antar-Indonesia-Amerika Serikat akan tetap baik, baik Donald Trump atau Hillary yang memenangkan Pilpres.

"Hubungan kita tetap akan baik, terutama hubungan dagang, investasi kita tahu Amerika Serikat termasuk investor 5 besar di Indonesia. Saya kira tidak akan ada perubahan," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (9/11/2016).

Jokowi mengaku belum mau berkomentar banyak terkait hasil Pilpres AS saat ini. Ia memilih untuk menunggu hasil resmi yang ditetapkan oleh Komisi pemilihan di AS.

Selengkapnya...

3. Jokowi: Saling Hujat di Medsos, Apa Itu Kepribadian Bangsa Kita?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan keterangan pers terkait operasi tangkap tangan (OTT) pungutan liar (pungli) di Kemenhub, Jakarta, Selasa (11/10). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Presiden Joko Widodo mengaku sangat prihatin dengan penggunaan media sosial saat ini. Sebab, media sosial justru lebih banyak diisi dengan kata-kata saling mencaci.

Jokowi ingin budaya mencaci di sosial media perlahan hilang. Gerakan melalui berbagai organisasi masyarakat diharapkan dapat mengubah kebiasaan buruk masyarakat di media sosial.

"Saya juga titip kepada seluruh keluarga besar Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang berkaitan dengan etika di media sosial," kata Jokowi saat memberikan pengarahan pada Munas VII LDII di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (9/11/2016).

Tak bisa dipungkiri, media sosial saat ini justru lebih banyak diisi kalimat umpatan atau menghujat satu sama lain. Padahal, kata Jokowi, budaya Indonesia tidak pernah mengajarkan hal seperti itu.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.