Sukses

Baku Tembak dengan Polisi, Begal di Taman Sari Tewas

Komplotan begal tersebut melawan petugas dengan parang dan senjata api saat disergap petugas.

Liputan6.com, Jakarta - Baku tembak antara petugas Polsek Taman Sari dan komplotan begal di Depan Hotel Decour, Taman Sari, Jakarta Barat memakan korban. Satu begal meregang nyawa saat dadanya ditembus peluru polisi.

M Nur (30), narapidana yang baru saja dibebaskan, akhirnya meninggal dunia setelah tembak-tembakan dengan polisi, Rabu (9/11/2016) dinihari.

"Pelaku M Nur merupakan residivis kasus pencurian motor yang belum lama bebas," ujar Kapolsek Taman Sari AKBP Nasriadi di Jakarta Barat, Rabu (9/11/2016).

Sindikat begal ini merupakan jaringan begal Lampung. Mereka membuat resah warga Jakarta Barat. Laporan ke polisi silih berganti masuk, puluhan kendaraan hilang, belasan lainnya melapor dibegal.

"Ini dari informasi masyarakat yang menyebut bahwa ada kelompok pencuri tengah berkeliaran di ‎Jalan Kali Besar, Roa Malaka, Taman Sari," jelas Nasriadi.

Setelah lama diintai, komplotan ini disergap. Namun, dalam penyergapan itu komplotan begal tersebut melawan petugas dengan parang dan senpi (senjata api).

Baku tembak pun tak terelakkan. Empat begal bertarung dengan petugas. M Nur terkapar, dadanya diterjang peluru. Dua begal lainnya yakni‎ Syamsul Bahri (34) dan Yory Pratama (29), berhasil dilumpuhkan meski tak meregang nyawa.

"Namun, satu pelaku lainnya berhasil kabur," jelas Nasriadi.

Sebuah senpi rakitan, tiga peluru kaliber 9x19 mm, tiga selongsong peluru kaliber 9x19 mm, sebuah Kunci Letter T, tujuh anak kunci Letter T, kikit, dan carter jadi barang bukti.

"Dua sepeda motor milik pelaku beserta 8 handphone kepunyaan mereka juga kami amankan," lanjut Nasriadi.

Hasil penyelidikan awal, polisi mendapati 20 kali kejadian yang menyatakan sindikat ini terlibat. Tidak hanya merampas paksa motor dari pemiliknya, mereka juga merusak kunci kontak dan mencuri motor yang diparkir menggunakan kunci Letter T.

"Kami masih mengejar anggota sindikat lainnya yang saat ini masih buron," ucap Nasriadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.