Sukses

Ketua DPR Apresiasi Presiden Jokowi Safari ke Tokoh Agama

Ketua DPR Ade Komarudin mengimbau agar semua pihak bisa menjaga persatuan nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Ade Komarudin mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo atau Jokowi, yang menemui para tokoh agama. Langkah Jokowi dinilai sudah tepat.

"Saya menyambut baik Presiden kemarin berkeliling NU, sekarang Muhammadiyah. Bagus, bagus sekali. Komunikasi politik dengan organisasi-organisasi besar Islam itu penting dilakukan," ujar Ade di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 8 November 2016.

"Dan tentu bukan hanya dua organisasi ini, tetapi juga memungkinkan organisasi-organisasi lain," sambung dia.

Tak hanya itu, Ade juga mengapresiasi aparat yang mampu mengawal demonstrasi pada 4 November 2016. Ia menilai aksi ini berlangsung damai.

"Kepada polisi dengan tentara kita patut berterima kasih kemarin, telah bisa mengamankan sampai jam 18.00 WIB dengan baik, dan ditopang oleh demonstrannya juga berjalan damai, dan mereka murni memperjuangkan apa yang mereka yakini benar," kata dia.

"Kebersihan dijaga, kesantunan dijaga, kemudian tata krama sebagai WNI juga berjalan baik," imbuh Ade.

Kendati, Ade menyesalkan tindak anarkis pada akhir demo. Karena itu, dia meminta kepada kepolisian agar menindak tegas orang-orang yang terlibat tindak anarkis.

"Kita apresiasi umat Islam yang kemarin berjalan damai, meskipun pada malamnya yang biasanya demo tidak dilakukan malam hari terjadi dan terjadi kericuhan. Kita ingin agar kepolisian bersikap adil dan keadilan itu akan terbukti jika masyarakat menerima," ujar dia.

"Dalam undang-undang kita kan aturan kita jelas bahwa demo itu biasanya dibatasi sampai jam 18.00. Sebaiknya kita ingin semua pihak mematuhi aturan yang sudah ada. Aturan dibuat untuk bagaimana negeri ini tetap aman," sambung Ade.

Penjaga Persatuan

Politikus Partai Golkar ini juga mengimbau agar semua pihak bisa menjaga persatuan nasional. Mengingat, mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, maka persatuan bangsa tak boleh ternodai oleh isu-isu yang marak belakangan ini.

"Saya menyayangkan jika umat Islam dijadikan musuh oleh aparat dan Pemerintah juga. Sebaliknya, saya juga menyayangkan umat Islam memusuhi Pemerintahnya sendiri, aparatnya sendiri," kata dia.

"Nah, ini bibit disintegrasi, tidak boleh terjadi. Hilangkan kesan dari rakyat pada umumnya bahwa umat Islam dimusuhi aparat dan Pemerintah. Sebaliknya juga hilangkan kesan umat Islam memusuhi aparat dan Pemerintah," pungkas Ade Komarudin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.