Sukses

Top 3: Siaga 1, Antisipasi Demo 4 November

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sebanyak 5.630 personel polisi disiagakan di 32 titik Ibu Kota.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginstruksikan kepada seluruh aparat bersiaga terkait demonstrasi besar-besaran yang akan dilakukan sejumlah ormas Islam, pada Jumat, 4 November 2016.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sebanyak 5.630 personel polisi disiagakan di 32 titik Ibu Kota.

Berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News hingga malam ini, Senin (31/10/2016).

Dua berita lainnya yang masih terkait demo 4 November juga tak kalah populer. Pertama, TNI siap dengan kekuatan penuh untuk menjaga keamanan Ibu Kota dan pengerahan ratusan anggota Brimob dari Kaliamantan Selatan untuk menghalau demonstran yang bertindak anarkistis. 

Berikut ulasan berita populer selengkapnya yang terangkum dalam Top 3 News:

1. Imbauan Jokowi soal Demonstrasi 4 November

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan keterangan pers terkait operasi tangkap tangan (OTT) pungutan liar (pungli) di Kemenhub, Jakarta, Selasa (11/10). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Presiden Joko Widodo tidak akan melarang warga untuk berdemonstrasi pada 4 November 2016. Sebab, demonstrasi adalah hak setiap warga negara.

Namun, Jokowi berpesan agar pendemo tetap memperhatikan aturan pada saat menyampaikan aspirasinya.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Jokowi meminta kepada seluruh aparat untuk bersiaga.‎ "Saya sudah perintahkan kepada aparat untuk bersiaga dan menjaga melakukan tugasnya dengan profesional," tegas Jokowi.

Sebanyak 5.630 personel polisi disiagakan di 32 titik Ibu Kota. Ribuan personel itu akan bersiaga dari bandara, pelabuhan, stasiun, terminal, hingga beberapa objek vital lainnya.

Ribuan personel ini berasal dari 17 Polda di Indonesia. Mereka diperbantukan untuk pengamanan aksi unjuk rasa ormas Islam pada 4 November 2016. 

Selengkapnya...

2. TNI Siapkan Kekuatan Penuh Hadapi Demo 4 November

Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo menaiki mobil saat tiba di lapangan Kopassus grup 1, Serang,  Banten, Minggu (30/10). Gatot mengimbau TNI siap menjaga kesatuan dan persatuan  dalam pelaksanaan Pilkada. (Liputan6.com/Helmi Affandi)

Ribuan massa dari sejumlah ormas keagamaan ini berencana menggelar unjuk rasa untuk mendorong pengusutan dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat menjadi Gubernur DKI.

Terkait isu tersebut, Polri telah menyiagakan ribuan personelnya untuk menjaga keamanan Ibu Kota, saat demo 4 November nanti.

 "Jadi begini, TNI akan mengerahkan apa pun juga untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta menjaga kebhinnekaan," ucap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di sela pertemuan dengan warga di Mako Grup I Kopassus, Serang, Banten, Minggu (30/10/2016).

"Saya sampaikan bahwa TNI all out, semua kekuatan saya siapkan, termasuk saya. (Terkait status Siaga I) TNI itu setiap saat, selama 24 jam," Jenderal Gatot Nurmantyo memungkasi.

Selengkapnya... 

3. 100 Brimob Kalsel Ditarik ke Jakarta Amankan Demo 4 November

Anggota Brimob membawa senjatanya saat mengikuti apel gelar pasukan ops Mantap Praja Jaya dalam rangka PAM Pilkada Serentak 2017di Lapangan Monas, Jakarta, Rabu (12/10). Apel dipimpin oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian.  (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Rencana demonstrasi di Jakarta pada 4 November 2016 mendatang membuat Korps Brigade Mobil (Brimob) bersiaga. Bahkan, Brimob dari berbagai daerah dikirim ke Ibu Kota Jakarta. Tak terkecuali dari Kalimantan Selatan (Kalsel).

Menurut Dansat Brimobda Kalsel Kombes Puji Santosa seluruh personel dibekali beberapa peralatan pendukung seperti tameng dan tabung gas air mata untuk menghalau demonstran jika bertindak anarkis pada unjuk rasa tersebut.

"Personel Brimobda berada di Bawah Kendali Operasi (BKO) Kapolda Metro Jaya dan penempatan mereka direncanakan di Simpang Harmoni Jakarta Pusat," ucap Kasi Ops Wahyu Ismoyo.

Dia menyebutkan, personel yang diturunkan mengantisipasi huru-hara dijadwalkan berada di Jakarta hingga tanggal 6 November 2016 untuk mengantisipasi demo yang dilaksanakan 4 November.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.