Sukses

Janji 107 Hari Kampanye Damai

KPU DKI Jakarta menggelar deklarasi kampanye damai di Silang Monas Jakarta Sabtu pagi, 29 Oktober 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Silang Monas Jakarta kembali ramai, Sabtu pagi, 29 Oktober 2016. Ratusan orang dengan aneka seragam tampak sibuk dengan aktifitas masing-masing.

Sorotan utama tertuju pada enam orang yang terlihat semringah. Siapa mereka? mereka adalah pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta, yang akan bertarung di Pilkada 2017.

Mereka adalah Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot), Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) dan Agus Harimurti-Sylviana Murni (Agus-Sylvi).

Ketiga pasangan calon yang akan bersaing memperebutkan kursi DKI-1 itu sepakat untuk berkampanye damai di pertarungan Pilkada DKI 2017.

Dengan lantang, pasangan Agus-Sylvi, Ahok-Djarot, dan Anies-Sandi membacakan 'Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas' secara bersamaan.

"Kami siap menang dan siap kalah," ujar tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur itu kompak di Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu 29 Oktober 2016.

Usai membacakan deklarasi, tiga paslon menandatangi prasasati deklarasi damai. Setelah itu, keenam calon pemimpin Jakarta bergandengan tangan dan menyanyikan lagu Padamu Negeri bersama di atas panggung.

Berikut isi deklarasi kampanye damai yang mereka baca:

Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2017.

Kami calon gubernur dan wakil gubernur peserta pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tahun 2017, beserta tim kampanye dan para pendukung. Dengan semangat persatuan, kesatuan, dan persaudaraan, berjanji pada masyarakat Provinsi DKI Jakarta, menyatakan:

1. Siap menciptakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tahun 2017 yang demokratis, damai dan berintegritas
2. Mewujudkan kemajuan daerah dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
3. Tunduk dan patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku
4. Siap terpilih dan tidak terpilih.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta Sumarno menyatakan, pihaknya ingin Pilkada DKI Jakarta 2017 menjadi barometer contoh baik bagi pilkada di daerah-daerah.

"Kami ingin Pilkada DKI Jakarta menjadi barometer contoh baik bagi pilkada di daerah-daerah lain," kata Sumarno dalam sambutannya.

Sumarno menuturkan, deklarasi damai ini merupakan salah satu bentuk dari komitmen KPU DKI Jakarta bersama pasangan calon, untuk mewujudkan suasana yang damai dan sejuk sepanjang masa kampanye.

"Kita ingin suasana damai, sejuk, pilkada sesungguhnya miniatur implementasi demokrasi dengan baik," tutur dia.

Ia juga mengimbau seluruh pendukung tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, untuk menjaga perdamaian selama masa kampanye.

Sumarno meminta para pendukung untuk meniru sikap tiga pasangan calon yang menjaga perdamaian satu sama lain. Misalnya, pasangan calon sempat berfoto bersama saat melakukan tes kesehatan. Hal ini, menjadi contoh sikap yang harus ditiru para pendukung.

"Selfie pasangan calon itu memberikan pesan damaiyang jelas dan tegas," tandas Sumarno.

Komisioner KPU Pusat Ferry Kurnia meyakini, pilkada DKI Jakarta 2017dapat berjalan dengan baik.

"Saya meyakini 107 hari ke depan, akan lebih baik. Karena semuanya telah menuai aturan dengan baik untuk mewujudkan hal itu," Ferry memungkas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pawai Kendaraan

Usai deklarasi kampanye damai, acara kampanye hari pertama dilanjutkan dengan pawai kendaraan yang mengusung masing-masing pasangan calon.

Acara ini menjadi ajang tim para calon gubernur-wakil gubernur Jakarta beradu kreatifitas menghias kendaraan masing-masing. Ketiga pasangan nampak menggunakan kendaraan berbeda-beda.

Pasangan Agus-Sylvi misalnya, menggunakan mobil sport bak terbuka berwarna hitam. Rombongan di belakang pasangan nomor urut satu ini juga tampak menggunakan mobil hitam besar, yang sekilas seperti kendaraan tempur militer.

"Kita berharap terwujud kampanye damai, aman, dan tertib. Tiga calon bersama-sama akan deklarasi damai. Tidak hanya hari ini, tapi harus berlangsung damai sampai pilkada yang akan datang agar benar-benar damai dan seluruh khalayak bisa partisipasi," ungkap Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Tim Pemenangan Agus-Sylvi, Didi Irawadi di Monas Jakarta, Sabtu 29 Oktober 2016.

Pasangan nomor urut dua, Ahok-Djarot menyapa pendukungnya menaiki truk bermotif kotak-kotak. Truk itu berornamen Monas.

Sedangkan pasangan Anies-Sandi tampil klasik dengan menaiki mobil VW combi. Rombongan pawai mereka pun Vespa warna-warni berhias balon.

Dijaga 800 Polisi

Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, polisi mengerahkan ratusan personel pada acara deklarasi kampanye damai.

Kasubag Humas Polres Jakpus Kompol Suyatno mengatakan acara tersebut dihadiri Kapolda Irjen Pol M Iriawan.

"Total ada 806 personel kepolisian baik dari Polda Metro, Polres Jakpus," ucap Suyatno di Jakarta, Sabtu 29 Oktober 2016.

Komisioner KPUD Dahlia Umar menyatakan acara ini digelar untuk menguatkan komitmen para calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta agar melaksanakan kampanye yang aman dan tertib.

"Ini untuk menguatkan komitmen secara bijaksana, tertib. Serta bisa menjaga keamanan, kondisi aman dan nyaman, meskipun dalam kampanye ada perbedaan satu sama lain," kata Dahlia.

3 dari 3 halaman

Bawaslu Ancam Diskualifikasi

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) meminta calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tidak melakukan politik uang saat kampanye.

Komisioner Bawaslu Narsulloh mengancam akan mendiskualifikasi pasangan calon yang terlibat politik uang. Apalagi, kata dia, menyuap penyelenggara pemilu.

"Jangan sampai 1 sen pun Anda berikan kepada penyelenggara pemilu. Kami akan menolak. Sekali lagi jangan ajari kami kalau bapak ibu temukan anggota kami 1x24 jam akan kami pecat," ujar Nasrullah saat menyampaikan sambutannya pada acara Deklarasi Kampanye Damai di Lapangan Monas Jakarta, Sabtu 29 Oktober 2016.

Bawaslu, kata dia, akan terus mengawasi berlangsungnya Pilkada Serentak 2017. Bawaslu tak segan mendiskualifikasi pasangan calon jika ada yang melakukan politik uang.

"Kami akan tegas mengawal DKI dan penyelenggaraan pilkada di seluruh Indonesia, dan kami akan mendiskualifikasi Anda kalau melakukan praktik uang," lanjut Nasrullah.

Selain itu, dia mengingatkan ketua tim sukses masing-masing calon untuk mengimbau para pendukung agar tidak menyebarkan isu negatif saat kampanye.

Menurut dia, Pilkada Jakarta merupakan miniatur dari pemilihan umum di Indonesia. Pilkada Jakarta, kata dia, tidak hanya skala lokal, namun juga tingkat Nasional.

"Jakarta itu miniatur Indonesia. Ajari kami kontestasi pilkada secara elegan. Pilkada DKI tidak hanya skala lokal, tapi juga nasional," tegas Nasrullah.

Pecat PNS Tak Netral

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyatakan akan memecat Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terbukti terlibat dalam politik praktis dalam Pilkada DKI.

"Sudah dicanangkan bahwa birokrasi di Pemprov DKI Jakarta harus netral. Jika ada birokrat yang tidak netral maka akan dipecat," tegas Sumarsono di Silang Monas, Sabtu 29 Oktober 2016.

Pria yang akrab disapa Soni ini pun meminta instansi yang melaksanakan Pilkada yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menjaga netralitas.

"Ini komitmen, mari kita jaga. KPU dan Bawaslu juga harus netral, birokrasi netral dengan begitu demokrasi di Jakarta ini akan berlangsung aman dan damai," ujar dia.

Pesan ini disampaikan Soni karena pelaksanaan Pilkada di Jakarta sebagai barometer di seluruh Indonesia. Sehingga diharapkan semua unsur di Ibu Kota turut menjaga dan menyukseskan Pilkada 2017.

"Atas nama Pemprov DKI saya ucapkan selamat berkampanye yang damai dan berintegritas," ucap Soni.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini