Sukses

Lerai Tawuran, Tangan Warga Tambora Ini Nyaris Putus

Pelaku saat ditangkap berpura-pura tidur.

Liputan6.com, Jakarta Tangan kiri Ricky April Lingga (30), warga Tanah Sereal XII, Tambora, Jakarta Barat nyaris putus. Sebabnya, dia mencoba menyelamatkan diri dari amukan seorang remaja pengangguran bernama Sueb alias Aep (21) yang tercatat sebagai warga Krukut Talib II, Tambora, Jakarta Barat, saat tawuran antarwarga.

Kepala unit (Kanit) Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Tambora AKP Antonius menerangkan, kejadian berawal saat tawuran antar warga Tanah Sereal RT07/011 dan warga Talib pecah. Ricky yang saat itu berusaha melerai tawuran malah menjadi korban pembacokan dengan sebilah samurai yang dibawa Anwar.

"Pada pukul 01.30 WIB, terjadi tawuran antar warga Krukut Tamansari dengan warga RW 11 Tanah Sereal Tambora Jakbar," ujar Antonius, di Jakarta Barat, Selasa (25/10/2016).

Tawuran berlangsung cepat. Setelah mendapatkan laporan ada tawuran antarwarga, Antonius dan timnya langsung terjun ke lokasi di depan pos RW 011, Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat dan mendapatkan seorang korban tergeletak dan mengalami luka bacokan di tangan kirinya.

"Ketika kami tiba di TKP tawuran itu sudah selesai dan ditemukan ada korban luka bacok di tangan kiri dan segera dibawa ke rumah sakit terdekat," jelas Antonius.

Tak butuh waktu lama, berdasarkan keterangan korban dan saksi yang ada di sekitar lokasi tawuran, polisi langsung membekuk pembacok yang tak lain adalah Anwar. Saat ditangkap dia berpura-pura tidur dan dilihat di atas lemarinya terdapat sebilah samurai panjang. Penangkapan itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB.

"Dari pengakuan korban, saat korban melerai tawuran sempat dikejar-kejar oleh pelaku dengan samurai. Kemudian korban terjatuh dan berusaha menangkisnya ‎dengan tangan kiri," ucap dia.

Tangkisan itu menyelamatkan nyawa Ricky, namun tidak dengan tangannya. Ricky harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka serius akibat menangkis samurai.

Kini pelaku berserta barang bukti sudah ada di Polsek Tambora, penyidik masih melakukan pemeriksaan intensif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini