Sukses

Begini Cara Jitu Menpan RB Berantas Pungli

Asman mengatakan jika sistem IT sudah berjalan baik, maka bagaimanapun orangnya tidak akan bisa bermain curang atau praktik pungli.

Liputan6.com, Surabaya - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Asman Abnur menuturkan, pihaknya akan terus memberantas praktik pungutan liar atau pungli. Karena pungli sudah menjadi penyakit masyarakat sejak lama.

Cara Asman memberantas pungli adalah menggunakan sistem teknologi informasi (IT). Sehingga para pegawai nakal sulit memanipulasi atau merekayasa.

"Saya konsisten menerapkan sistem IT dan tidak boleh ditawar lagi. Jadi kita tidak boleh tergantung pada orang, tapi harus tergantung pada sistem," tutur Asman kepada Liputan6.com di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/10/2016).

Asman menjelaskan, jika sistem IT sudah berjalan baik, maka bagaimanapun orangnya tidak akan bisa bermain curang atau praktik pungli.

"Kita belajar dari negara maju seperti itu, dan saya sudah memulai di beberapa daerah yang dijadikan role mode, kurang lebih sebanyak 59 daerah. Termasuk di Surabaya dan Sidoarjo adalah merupakan contoh utama. Pokoknya Jawa Timur ada beberapa daerah," papar Asman.

Karena itu, Asman mengajak seluruh kepala daerah untuk agar menjadi motor perubahan. "Jadi kalau setiap pameran, mereka saya undang kemudian saya berikan kepada daerah-daerah lain sebagai contoh."

"Tidak perlu studi banding lagi tetapi studi tiru. Jadi copy paste saja, nanti mana yang kurang akan diperbaiki terus," sambung Asman.

Menpan-RB menegaskan sistem IT akan dimulai dari pendidikan dasar aparaturnya. Kemudian dibimbing dengan sistem yang akan didesain sedemikian rupa.

"Saya bekerja sama dengan Menkominfo supaya sistem IT ini bisa sejalan. Dari sisi kebijakannya akan dilakukan Kemenpan, dari segi perangkatnya Menkominfo, kemudian dari segi pengawasan kontennya dari Kemenpan lagi," papar dia.

"Dan ini adalah target saya bahwa pegawai negeri itu sudah tidak boleh lagi kalah, dengan pegawai swasta dalam permasalahan IT," pungkas Asman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.