Sukses

Ahok Didemo, Polri Minta Warga Lain Tak Terprovokasi

Boy juga meminta masyarakat yang lain agar tidak terpancing dan terprovokasi tentang ajakan berunjuk rasa yang beredar di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan orang diprediksi mengepung kantor Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Balai Kota Jakarta. Mereka memprotes pernyataan Ahok tentang sebuah ayat dalam kitab suci.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli meminta ribuan orang yang menggelar demo agar tidak anarkis. Sehingga aksinya dapat berjalan dengan tertib.

"Dari Mabes Polri ingin menyampaikan kepada seluruh masyarakat agar demo damai. Berkaitan dengan rencana aksi unjuk rasa terhadap Kantor Bareskrim dan Balai Kota oleh sejumlah masyarakat pada siang ini pukul 13.00 WIB, jangan anarkis," kata Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (14/10/2016).

Terkait warga yang tidak tergabung dengan demo FPI, Boy mengimbau, agar tidak terprovokasi. Sebab, Boy menduga, akan banyak gesekan di media sosial dan di lapangan, saat demo berlangsung.

Selain itu, Boy juga meminta kepada seluruh masyarakat yang lain agar tidak terpancing dan terprovokasi tentang ajakan berunjuk rasa yang beredar di media sosial.

"Dalam hal ini tentunya dari berbagai pengamatan informasi yang beredar di media sosial perlu kami sampaikan, diharapkan kepada masyarakat luas agar tidak terprovokasi dengan ajakan yang sifatnya unjuk rasa yang bersifat anarkis," ucap Boy.

Boy melanjutkan, demo merupakan hak masyarakat menyampaikan aspirasi. Namun, dia menggarisbawahi bahwa peserta demo harus sesuai dengan UU nomor 8 Tahun 1998 tentang Penyampaian Pendapat di Muka Umum.

"Tentunya harus dapat dilaksanakan dengan tertib, menjaga kepentingan hak-hak orang lain. Karena unjuk rasa yang dilaksanakan itu sudah pasti berada pada ruang publik berada di jalan raya, tempat umum. Yang tentu lokasi itu bisa juga menjadi hak bagian masyarakat untuk menggunakan seperti para pengguna jalan raya. Oleh karenanya, imbauan unras (unjuk Rasa) anarkis tidak perlu diikuti," tandas Boy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.