Sukses

Top 3: Patung Lilin Jokowi di Museum Madame Tussauds

Menurut survei yang dilakukan Museum Madame Tussauds, Jokowi ramah dan sangat peduli terhadap masyarakat miskin.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah Presiden Pertama RI Sukarno, Madame Tussauds kini membuat patung lilin Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Gaya kepemimpinan Jokowi yang berbeda di bandingkan pemimpin negara lain, membuat namanya menduduki peringkat tertinggi dalam sebuah survei yang digelar oleh Museum Madame Tussauds di Hong Kong.

Sosok pria berbadan kurus ini dinilai ramah dan sangat peduli terhadap masyarakat miskin. Juga sangat perhatian pada pemberantasan korupsi di Indonesia.

Kabar ini menjadi berita paling banyak diburu oleh pembaca di Liputan6.com, terutama di kanal News, hingga malam ini, Kamis (13/10/2016). 

Informasi yang tak kalah menarik yakni foto copy berkas pledoi Jessica Wongso yang menghabiskan biaya seharga satu unit motor. Juga tentang derai air mata Jessica saat membacakan pleidoi atau nota pembelaan yang ditulis sendiri. 

Berikut berita terpopuler yang terangkum dalam Top News:

1. Patung Lilin Jokowi di Madame Tussauds Kalahkan Hillary dan Trump

Presiden Joko Widodo meninjau Gudang Beras Bulog, Jakarta, Rabu (25/2/2015). Presiden Jokowi  memerintahkan Bulog menggelontorkan semua stok beras di gudang Bulog agar harga beras di pasaran normal kembali. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi terpilih menjadi tokoh dunia yang paling diinginkan menjadi koleksi terbaru di Museum Madame Tussauds Hong Kong.

Bahkan, dalam jajak pendapat yang dilakukan kepada para pengunjung, Jokowi mengalahkan dua capres Amerika Serikat, Donald Trump dan Hillary Clinton.

"Kami percaya Presiden Jokowi merupakan sosok yang unik dengan gaya kepemimpinan yang juga berbeda," kata Jenny di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/10/2016).

"Presiden sangat ramah, peduli terhadap rakyat miskin, dan sangat concern pada pemberantasan korupsi di Indonesia. Sehingga kami percaya Presiden Jokowi bisa bergabung dengan Museum Madame Tussauds dan menjadi keluarga baru pemimpin negara yang bisa ditemui di museum," jelas dia.

Selengkapnya...

2. Tangis dan Tangkisan di Pembelaan Jessica

Jessica Kumala Wongso membacakan pembelaannya dengan penuh airmata. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jessica Kumala Wongso tak kuasa menahan isak tangis dan deraian air mata. Suara terdakwa pembunuh Wayan Mirna Salihin itu sesekali terbata-bata. Wajah Jessica yang dihiasi kacamata berbingkai hitam itu pun lebih banyak tertunduk.

Kesedihan ini terlihat jelas di raut wajah Jessica Wongso sepanjang membacakan pembelaan yang ditulis sendiri.

"Mirna adalah teman yang baik, ramah, dan jujur. Selain itu, dia juga humoris," ucap Jessica mengawali pembacaan pembelaannya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu siang, 12 Oktober 2016.

"Saya kehilangan, tapi juga dituduh membunuh. Ini menyakitkan," Jessica Wongso menambahkan.

Jessica mengatakan sebelum kejadian tewasnya Mirna Salihin usai minum es kopi Vietnam di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, 6 Januari 2016, ia tidak mendapat firasat apa pun.

Dia juga mengatakan, pengadilan ini seperti menghakiminya sebagai pembunuh Mirna. Namun dia tetap bersyukur ada orang yang tetap memberikan dukungan. "Saya mengucapkan terima kasih," kata Jessica.

Jessica tetap bersikeras tidak menaruh racun apa pun di dalam minuman Mirna. Dia mengungkapkan kebingungannya harus berbuat apa lantaran tidak melakukan perbuatan sebagaimana orang-orang menghakiminya.

Selengkapnya...

3. Berkas Pembelaan Jessica Wongso Seharga Motor

Jessica Kumala Wongso membacakan pembelaannya dengan penuh airmata. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Setidaknya ada sekitar 3.000 halaman berkas nota pembelaan yang disusun tim penasihat hukum Jessica. Dari jumlah tersebut, penasihat hukum merangkum poin-poin pentingnya dan dibacakan di dalam persidangan sebanyak 300 halaman.

Salah satu penasihat hukum Jessica, Yudi Wibowo Sukinto mengatakan, pihaknya harus mengeluarkan dana hingga Rp 17,5 juta untuk menggandakan berkas pleidoi tersebut.

Menurut Yudi, angka ini terbilang mahal untuk memfoto copy berkas, sebab menyamai harga satu unit sepeda motor.

"Biaya foto copy Rp 17,5 juta. Setiap bundelnya sekitar Rp 3 juta lah ya kira-kira," ujar Yudi di sela-sela persidangan, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2016).

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini