Sukses

Megawati Buka World Culture Forum 2016 di Bali

Mega mengatakan, dalam arus deras modernisasi, globalisasi dan pasar bebas, bangkitnya kebudayaan dapat membawa pencerahan.

Liputan6.com, Nusa Dua - Perhelatan World Culture Forum (WCF) 2016 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) resmi dibuka oleh Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Acara dibuka dengan dipukulnya gong.

"Bangsa yang benar-benar merdeka, yaitu bangsa yang mencapai Trisakti, berdaulat di bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan," kata Megawati dalam pidato pembukaan World Culture Forum di Bali, Kamis (13/10/2016).

Ia mengajak seluruh partisipan yang hadir dalam Forum Kebudayaan Dunia ini untuk bermusyawarah, bergotong royong soal pikiran dan gagasan bagaimana tradisi dan budaya setiap bangsa membentuk jati diri bangsa.

Mega mengatakan, dalam arus deras modernisasi, globalisasi dan pasar bebas, bangkitnya kebudayaan dapat membawa pencerahan dan sekaligus gelombang perubahan yang berperikemanusiaan, penuh solidaritas, serta berkeadilan sosial yang berbasis pada penghargaan terhadap alam dan ekosistem.

"Keseluruhan jalan untuk kehidupan planet bumi yang berkelanjutan, saya yakini, bisa bertitik tolak dari Pancasila sebagai sumber kebudayaan," kata Megawati.

Mendikbud Muhadjir Effendy yang hadir dalam pembukaan juga menyebut, kebudayaan merupakan unsur sentral yang terkandung dalam konsep pembangunan yang berkelanjutan.

"Agenda Sustainable Development Goals Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menempatkan kebudayaan sebagai pemberdaya yang krusial dalam pembangunan berkelanjutan. Sebelumnya, Konvensi UNESCO 2005 telah menunjukkan pentingnya mempromosikan dan melindungi keanekaragaman budaya dalam konteks terselenggaranya tata hidup bersama yang lebih baik," ujar Muhadjir.

Dia menjelaskan, WCF 2016 ini merupakan kelanjutan dari WCF 2013 yang telah menghasilkan Bali Promise, yang pada dasarnya merupakan ungkapan komitmen, untuk menempatkan kebudayaan sebagai pendorong, pemberdaya, dan pemerkaya pembangunan.

"Pada World Culture Forum 2016 ini, kita hendaknya berupaya untuk menghasilkan komitmen yang lebih mendalam. Kita perlu lebih sungguh-sungguh memperhatikan keanekaragaman budaya, agar pusat-pusat pembangunan menjadi lebih inklusif," Muhadjir menutup.

Rangkaian acara WCF 2016 telah dilakukan. Mulai dari kunjungan ke Subak atau saluran air irigasi di Bali, Cultural Visit atau kunjungan kebudayaan ke Rumah Topeng dan Wayang Setia Dharma (RTWSD), International Folk Dance Festival (IFDF), Culture Festival atau Karnaval Kebudayaan, dan simposium. Acara WCF ini berlangsung mulai 10 - 14 Oktober 2016.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini