Sukses

Anggota DPRD Padang Pariaman Akui Kebenaran Video 'Pesta Sabu'

Penjelasan dari anggota DPRD Padang Pariaman ke pihak partai langsung ditindaklanjuti dengan pemeriksaan di BNN.

Liputan6.com, Jakarta - Penyelidikan Badan Narkotika Nasional (BNN) terhadap video dua anggota DPRD Padang Pariaman sedang mengonsumsi sabu, mulai membuahkan hasil.

Anggota DPRD Padang Pariaman dari Partai Demokrat Yanuar Bakri yang terekam video sedang mengonsumsi sabu, tiba di Badan Narkotika Nasional (BNN), Cawang, Jakarta Timur, sore ini.

Ketua DPC Partai Demokrat Padang Pariaman Wirya Pansuri mengatakan, Yanuar telah membenarkan dirinya berada dalam video yang kini menjadi viral di media sosial.

"Dirinya sudah mengakui bahwa memang orang yang ada di video tersebut memang benar dirinya," tutur Wirya yang turut mendampingi Yanuar di Gedung BNN, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Senin (10/10/2016).

Untuk itu, lanjut Wirya, penjelasan dari Yanuar ke pihak partai langsung ditindaklanjuti dengan pemeriksaan di BNN.

"Nah, untuk mengkonkretkan apa yang dijelaskan dirinya di internal partai, maka dari itu tindaklanjutnya kita periksa yang bersangkutan ke Badan Narkotika Nasional pusat yang ada di Jakarta ini," jelas dia.

"Beliau bersepakat bahwa apabila dirinya pecandu, atau saya pengguna, buktikan saya di BNN untuk diperiksa," lanjut Wirya.

Wirya menyebutkan, yang dilakukan kader partainya itu merupakan bentuk tanggung jawab terhadap isu yang beredar di masyarakat. Yanuar bermaksud menjelaskan kepada publik bahwa dia bukanlah pecandu.

"Jadi hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab beliau. Karena itu kita ke sini untuk membuktikannya," pungkas Wirya.

Pantauan Liputan6.com, Yanuar Bakri tiba di BNN sekitar pukul 17.50 WIB. Mengenakan batik cokelat, dia hanya diam saat dihujani sejumlah pertanyaan awak media.

Kabag Humas BNN Kombes Slamet Pribadi sebelumnya menyebutkan, anggota DPRD yang bersedia menjalani uji lab hanya satu orang yaitu anggota DPRD dari Fraksi Partai Demokrat Yanuar Bakri.

Sementara, anggota DPRD lain yang diduga berasal dari Fraksi PDI Perjuangan belum berkenan untuk mengikuti pemeriksaan.

"Yang punya niat baik satu orang. Yang dari PDIP belum ada kesediaan. BNN membantu secara teknis BNNP Sumbar dan Kepolisian Sumbar. Nanti bareng-bareng kepala BNNP, dirnarkoba, datang ke sini," tandas Slamet.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.