Sukses

Para Jenderal Naik Jabatan, Terlilit Kasus Gayus dan Orang Dekat

Polri juga merotasi sejumlah jabatan perwira tinggi di lingkungannya, di antaranya jabatan kapolda di lima wilayah.

Liputan6.com, Jakarta Melalui Surat Telegram Rahasia bernomor ST/ 2434/X/2016, tertanggal 5 Oktober 2016, Mabes Polri melakukan sejumlah perombakan organisasi di tingkat perwira tinggi (Pati) atau jenderal. Beberapa nama tidak asing lagi dan pernah menjadi sorotan publik. 

Di antaranya adalah Brigjen Raja Erizman. Jenderal bintang satu ini pernah tersandung kasus Gayus Tambunan, bekas pegawai pajak yang terjerat kasus makelar pajak. Saat itu dia menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Khusus Bareskrim Polri.

Kabareskrim saat itu, Komjen Susno Duadji, menuding jebolan Akpol 1985 itu membuka rekening Gayus Tambunan yang diblokir. Jumlah rekening tersebut cukup fantastis, Rp 25 miliar.

Sidang Kode Etik dan Profesi Polri menyatakan, Erizman menyalahi prosedur penyidikan. Dia dihukum tidak boleh menempati posisi di Bareskrim. Padahal, dia digadang-gadang sebagai jenderal cemerlang. Bintang satu di pundaknya dia dapat ketika usia 48 tahun.

Usai dicopot, dia ditugaskan sebagai Analis Kebijakan Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial dan Budaya. Erizman satu angkatan di Akademi Kepolisian dengan Wakapol‎ri Komjen Syafruddin, Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius, dan Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto. Erizman saat ini akan ditempatkan sebagai Kepala Divisi Hukum Polri.

Sementara, dalam rotasi tersebut juga terdapat dua 'orang dekat' Presiden Joko Widodo. Mereka adalah Irjen Lutfi Lubihanto yang saat ini menjabat ‎Wakil Kepala Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam) Polri.

Posisi yang akan ditempati selanjutnya adalah Kabaintelkam, sebuah jabatan jenderal bintang tiga Polri, menggantikan Komjen Noer Ali yang akan memasuki massa pensiun.

Ada pula nama Kombes Listyo Sigid Prabowo, ajudan Presiden Joko Widodo saat ini. Perwira menengah itu akan menempati posisi Kapolda Lampung, menggantikan Brigjen Ahmad Dofiri.

Dengan demikian Listyo akan menempati menyandang pangkat jenderal bintang satu. Baik Lutfi atau Listyo adalah mantan Kapolres Surakarta. Lutfi digadang-gadang akan menempati posisi wakapolri dan kuda hitam calon Kapolri. Namun, Presiden memilih Jenderal Tito Karnavian menggantikan Jenderal Badrodin Haiti.

Sementara posisi wakapolri yang pernah diisi Komjen Budi Gunawan diisi Komjen Syafruddin, yang tak lain mantan Ajudan Wapres Jusuf Kalla.

Mutasi 5 Kapolda

Mabes Polri merotasi sejumlah jabatan perwira tinggi di lingkungannya. Di antaranya adalah jabatan kapolda di lima wilayah.

Rotasi tersebut tertuang dalam Surat Telegram Rahasia bernomor ST/2434/X/2016, tertanggal 5 Oktober 2016. Surat tersebut ditandatangani Wakapolri Komjen Syafruddin.

Jabatan Kapolda Lampung yang diduduki Brigjen Ike Edwin akan diserahkan kepada Brigjen Sudjarno, yang menjabat Karobinopsnal Baharkam Polri. Sementara Ike Edwin akan menjabat Kepala Sespima Lemdikpol Polri.

Kapolda Sumatera Utara yang dijabat ‎Irjen Raden Budi Winarso, akan diserahkan kepada Irjen Rycko Amelza yang saat ini menjabat Kepala STIK Lemdikpol Polri. Budi selanjutnya akan menjabat Widyaiswara Utama Sespim Polri.

Tongkat Komando Kapolda Lampung yang dipegang Brigjen Ahmad Dofiri, selanjutnya diestafetkan kepada Kombes Listyo Sigid Prabowo, yang menjabat Ajudan Presiden Joko Widodo. Dofiri selanjutnya menjabat Karosunluhkum Divisi Hukum Polri.

Kapolda Bengkulu Brigjen M Gufron akan ditugaskan di Kemenkopolhulkam. Posisinya akan digantikan oleh Brigjen Yovianes Mahar yang saat ini menjabat Kapolda Bangka-Belitung.

Posisi Yovianes selanjutnya diisi oleh Brigjen Anton Wahono yang menjabat Karopaminal Polri. Sementara posisi Karopaminal akan diisi Brigjen Martuani Sormin yang saat ini menjabat Widyaiswara Utama Sespim Polri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini