Sukses

Komisi III Apresiasi Kinerja Polda Jatim dan Polres Probolinggo

Komisi III DPR saat melakukan kunjungan ke Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Probolinggo.

Liputan6.com, Jakarta Komisi III DPR RI mengapresiasi kinerja yang dilakukan oleh jajaran Polda Jatim, termasuk Polres di Probolinggo yang bisa mengambil langkah cepat dan tepat menangkap pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi terkait kasus penipuan dan penggandaan uang serta kasus pembunuhan Abdul Ghani warga Semampir, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

“Ini sudah menjadi kewajiban aparat penegak hukum, karena ini adalah problem sosial dan problem mental yang kemudian bisa terimplikasi panjang kepada gejala-gejala kriminal yang ada di sekitar masyarakat,” ungkap Didik Mukrianto dari Fraksi Partai Demokrat.

Oleh karena itu, Komisi III DPR mengapresiasi sehingga ke depan bisa menghilangkan potensi-potensi kerugian masyarakat yang lebih besar lagi baik kerugian moral, material maupun mentalnya.

“Kita ingin ke depan aparat penegak hukum dan masyarakat bersama-sama untuk mendeteksi gejala-gejala yang demikian sehingga tidak terulang lagi. Kerugian akibat kasus ini secara finansial mungkin bisa dihitung, tapi kerugian secara moral dan mentalnya sangat berbahaya buat masyarakat kita,” jelasnya.

Politisi asal Dapil Jatim IX ini, mengatakan sekarang polisi sudah mulai mengungkap gejala-gejala sosial maupun dampak-dampak terkait dengan dugaan-dugaan tindak pidana. Kasus ini bukan hanya persoalan penipuannya tapi juga persoalan menghabisi nyawa orang lain.

“Apabila ini bisa berimplikasi panjang tidak tertutup kemungkinan akan menjadi kriminal, baik yang terjadi di kelompok masyarakat maupun pesaing Taat Pribadinya sendiri,” ungkapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Usut Tuntas Kasus Hukumnya

Senada dengan dia, Adies Kadir dari Fraksi Golkar mengapresiasi kinerja Kapolda Jatim yang bergerak cepat. Cuma satu hal yang harus dilakukan kasus itu diusut sampai ke akar masalahnya.

Politisi asal Dapil Jatim I mengatakan, Dimas Kanjeng Taat Pribadi ini dimuliakan seperti nabi, saat ia lewat pun orang harus menunduk. Oleh karena itu, banyak orang berbondong-bondong datang secara sukarela ke Padepokan Dimas Kanjeng ini ingin belajar mengenai agama, mencari ketenangan, dan memberikan bantuan dengan sukarela.

Adies berharap agar Polda Jatim dapat merangkul MUI, para tokoh masyarakat disini dan para kiyai-kiyai, apakah betul aqidahnya sesuai dengan ajaran agama Islam.

“Jadi ada tiga hal disini yakni masalah aqidah yang diajarkan, kedua masalah memperbanyak uang dan ketiga masalah pembunuhan,” kata Adies seraya menambahkan kasus itu juga harus didalami.

Sementara Kapolres Probolinggo, AKBP Arman Asmara Syarifuddin mengatakan, saat ini kepolisian masih memfokuskan kepada kasus pembunuhan yang diduga didalangi Dimas Kanjeng. Oleh karena itu, dia menghimbau kepada seluruh masyarakat yang merasa ditipu dan menjadi korban agar melapor ke Posko Pengaduan. Posko-posko pengaduan tersebut kini sudah dibuka di seluruh Polsek-polsek jajaran Polres Probolinggo, termasuk juga di dalam Padepokan Dimas Kanjeng sendiri.

“Selama ini banyak yang tidak berani melapor. Setelah Dimas Kanjeng ditangkap, mungkin masyarakat sudah berubah pikiran. Kita perbanyak juga jumlah posko untuk mempermudah masyarakat mengadukan permasalahannya,” jelas Arman.

Beberapa hari setelah Dimas Kanjeng Taat Pribadi ditangkap polisi, ratusan santri yang berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia masih tetap bertahan di sekitar padepokan.

Pengikut setia Dimas Kanjeng ini tinggal di tenda-tenda yang sederhana terbuat dari terpal plastik dan dihuni ratusan santri Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, terletak di Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo.

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini