Sukses

Ketum PPP: Perlu Upaya Serius Cegah Peluang Korupsi

Ketua Umum PPP, Romahurmuziy, pun mengusulkan langkah untuk mengurangi peluang korupsi.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy mengatakan harus ada upaya serius dalam mengurangi korupsi di Tanah Air. Dia mengatakan hal ini dapat dilakukan dengan transparansi secara elektronik atas seluruh kebijakan pemerintah.

Hal tersebut diungkapkan dia di depan ratusan kader PPP, dalam acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) I PPP dan Bimbingan Tek‎nis Anggota DPRD dari PPP di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara.

"Perlu upaya pencegahan serius untuk mengurangi peluang korupsi dalam bentuk transparansi secara elektronik atas seluruh kebijakan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan," kata [Romahurmuziy],(2607858 "") Senin 3 Oktober 2016 malam.

Kebijakan yang dimaksud Romi, begitu dia akrab disapa, antara lain soal penetapan dasar alokasi anggaran, kuota perdagangan komoditas baik impor maupun distribusi dalam negeri, mekanisme penyelenggaraan layanan publik seperti sertifikasi tanah, KTP, dan perizinan usaha.

Menurut dia, transparansi itu juga dilakukan pada pemasukan dan pengeluaran barang/jasa.

"Karenanya pembangunan dan pemeliharaan integritas harus dimulai dari aparat perpajakan, bea cukai, lembaga perwakilan rakyat termasuk partai politik, BUMN, auditor negara, penegak hukum, dan lembaga peradilan," ujar Romi.

Menurut dia, suatu negara akan bebas dari korupsi jika dimulai dari tegaknya integritas seluruh aparat yang terkait dengan penyediaan, pengalokasian pelaksanaan dan pemeriksaan anggaran.

Pembukaan Mukernas I PPP itu dihadiri oleh sejumlah pejabat antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto dan Menteri Agama yang juga Wakil Ketua Umum DPP PPP Lukman Hakim Saifuddin.

Hadir pula Gubernur Banten Rano Karno, pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang diusung PPP pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 yakni Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.