Sukses

Diduga Depresi, Istri Provost Polda Metro Jaya Mutilasi Bayinya

Seorang istri Provost Polda Metro Jaya memutilasi anak kandungnya.

Liputan6.com, Jakarta - Diduga stres, seorang istri anggota Provost Polda Metro Jaya memutilasi anak kandungnya. Dari keterangan polisi, Mutmainah (30) sering menyendiri.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, mengungkapkan seminggu sebelum pembunuhan, istri dari Aipda Denny Siregar itu acap menangis dan berbicara sendiri tanpa sebab yang jelas.

"Dia terlihat seperti depresi berat. Wajahnya juga sering pucat," ujar Awi di Jakarta, Senin (3/10/2016).

Sikap Mutmainah membuat orang sekitarnya takut. Apalagi ia selalu mengancam akan menyakiti jika diganggu.

"Bahkan, suaminya pernah diancam, 'Kamu tidak takut sama saya'," ujar Awi menirukan ucapan Mutmainah.

Aipda Denny, suami Mutmainah, sebenarnya khawatir dan takut akan keselamatan anaknya. Oleh karena itu, beberapa hari belakangan ia selalu pulang lebih awal untuk mengawasi sang istri.

"Tapi, Denny shock karena secara brutal istri malah menyakiti dan membunuh salah satu anaknya," ujar Awi.

Saat ini, hasil pemeriksaan awal menunjukkan keadaan jiwa Mutmainah tak stabil. "Masih kami selidiki dari pemeriksaan psikologis, apa alasan Mutmainah tiba-tiba mengalami depresi," kata Awi.

Meski begitu, Awi menampik depresi Mutmainah dilatarbelakangi pekerjaan sang suami sebagai anggota Polri. "Kami tak bisa mengawasi apa yang terjadi di setiap keluarga‎ anggota (Polri). Ini masalah pribadi yang tak ada sangkut pautnya dengan institusi," ucap dia.

Mutmainah diketahui memutilasi anak kandungnya yang berusia 1 tahun. Arjuna, anak Mutmainah, ditemukan tak bernyawa di kamar kontrakannya dengan kondisi mengenaskan.

Kejadian itu terjadi di kamar kontrakan Mutmainah di Jalan Jaya 24, No 24, RT04/10, Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu 2 Oktober 2016 sekitar pukul 21.00 WIB. Mutmainah telah ditahan di Polsek Cengkareng dan ditetapkan sebagai tersangka dalam pembunuhan anaknya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.