Sukses

Car Free Day Beraroma Pilkada

Meski tak pernah diakui karena memang dilarang, CFD sudah menjadi ajang setengah kampanye.

Liputan6.com, Jakarta - Kegiatan car free day (CFD) tiap Minggu di jalan protokol Ibu Kota, Jalan Sudirman hingga MH Thamrin, selalu punya banyak cerita. Tidak sekadar kumpulan warga yang lari pagi atau berjalan santai bersama teman, saudara, atau keluarga. Banyak momen di ruas jalan yang panjang dan terbilang lurus.

Di sepanjang pagi hingga menjelang siang, CFD di Jakarta memperlihatkan banyak warna. Ada beragam komunitas yang mengajak warga untuk bergabung dengan kegiatan mereka, ada pula LSM yang berusaha mengkampanyekan program serta menyuarakan kritikan mereka pada kondisi yang ada.

Tak ketinggalan, para pegiat seni yang menampilkan karya mereka di pagi hari. Sehingga, selain untuk tujuan berolahraga, ajang CFD juga bisa dijadikan lokasi untuk cuci mata serta menambah pengetahuan akan berbagai hal. Selebihnya, pecinta CFD juga bisa berburu beragam kuliner dan ragam aksesoris yang dijajakan di trotoar.

Tapi, jelang kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017, ada yang menarik di CFD. Meski tak pernah diakui karena memang dilarang, CFD sudah menjadi ajang setengah kampanye. Tak begitu kentara, tapi pesannya jelas, untuk meraup dukungan dan popularitas dari para pemilih yang berkumpul di CFD.

Pasangan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono ditemani Istri Anisa Pohan dan Sylviana Murni menyapa warga Jakarta saat berlangsungnya Car Free Day (CFD) di kawasan Bundaran HI, Minggu (2/10). (Liputan6.com/Johan Tallo)

CFD memang ajang yang seksi untuk para calon peserta pilkada. Tak perlu mengeluarkan dana besar, tak perlu pengumuman, tak usah pakai panitia, ribuan orang dengan sendirinya sudah berkumpul. Itulah kenapa CFD pada Minggu 2 Oktober 2016.

Lihat saja, cagub DKI Jakarta yang diusung Partai Demokrat, PPP, PAN, dan PKB, Agus Harimurti Yudhoyono terlihat di tengah-tengah warga yang tengah lari pagi. Putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY itu pun ikut lari pagi bersama warga DKI.

Agus mengungkapkan, momentum ini merupakan kesempatan paling berharga baginya karena bisa langsung berolahraga dan menyapa warga Ibu Kota secara langsung. Juga momentum penting pula karena bisa berolahraga bersama keluarga.

"Hari ini saya bersyukur punya waktu berlari bersama pagi-pagi. Dulu saya sering melakukan aktivitas seperti ini di CFD, tapi karena kesibukan di batalyon jadi agak jarang. Tapi Alhamdulillah hari ini bisa gabung kembali dengan warga DKI," ujar Agus.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bukan Kegiatan Kampanye

Agus menyatakan bahwa aktivitasnya bersama warga Jakarta pada Minggu pagi itu bukan merupakan kampanye sebagai cagu‎b DKI. Namun keterlibatannya pada acara Tjanting Funday semata-mata untuk berolahraga.

"Tentu ini bukan soal kampanye, tapi saya ingin menjaga kesehatan. Tentu dengan berlari, olahraga paling murah meriah, bisa di mana saja, dan bisa rame-rame seperti ini," tutur dia.

Pantauan Liputan6.com di lokasi, Agus yang mengenakan kaus hitam dengan tulisan AHY di dadanya tiba di lokasi sekitar pukul 06.00 WIB. Agus kemudian mengikuti lari pagi 5K bersama warga DKI.

Sejumlah tokoh politik juga turut memeriahkan acara ini, seperti mantan Ketum PAN Hatta Rajasa, ‎Wali Kota Bogor sekaligus politikus PAN Bima Arya, politisi Partai Demokrat Roy Suryo, Ramadhan Pohan, dan beberapa tokoh lain.

Tak ketinggalan, SBY juga turut hadir dalam acara tersebut. Meski datang belakangan, keberadaan SBY juga menjadi magnet tersendiri bagi warga DKI. Begitu pula Agus. Sejumlah warga bahkan berebut untuk dapat foto bersama ayah-anak ini.

Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono melakukan salam komado dengan SBY saat menyapa warga Jakarta di Car Free Day (CFD), Senayan, Minggu (2/10). (Liputan6/JohanTallo)

Dalam kesempatan yang sama, Agus juga mengungkapkan kebahagiaannya dapat olahraga bersama keluarganya.

"Senang, karena sudah lama sekali kita enggak kumpul sama keluarga, apalagi olahraga bareng, jadi ini kesempatan. Alhamdulillah. Sebenarnya ini kesempatan yang saya ingin lakukan dari dulu, cuma kesempatan belum ada," pungkas Agus.

Setelah mengikuti kegiatan lari pagi, Agus-SBY dan rombongan beranjak menuju Bundaran HI. Mereka berjalan kaki menuju pusat Jakarta untuk menyapa warga DKI yang sedang beraktivitas di CFD. Tak urung, kedatangan keluarga Cikeas, Bogor, Jawa Barat itu menyita perhatian warga di Bundaran HI.

Puluhan warga berdesak-desakan berebut foto bersama mantan orang nomor satu di Indonesia itu. SBY bersama rombongan kemudian berjalan menuju pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat. Tak ketinggalan, di lokasi itu juga hadir bakal cawagub pasangan Agus, Sylviana Murni, yang mengenakan seragam Pramuka.

Sepanjang perjalanan putra sulung SBY itu dikerumuni warga yang tengah beraktivitas di CFD. Tak sedikit pula warga yang berebut foto bersama calon penantang Ahok dan Anies Baswedan pada Pilkada DKI 2017.

Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono menyapa warga Jakarta usai mengikuti lomba lari di Car Free Day (CFD), Senayan, Minggu (2/10). (Liputan6/JohanTallo)

‎Dalam kesempatan ini, SBY bersama keluarga Cikeas sempat bernyanyi diiringi sebuah band yang tengah manggung pada acara tersebut. Petinggi Partai Demokrat itu menyanyikan lagu dari Jamrud berjudul 'Pelangi di Matamu'. Tak lama berselang, Agus tiba di lokasi dengan sambutan meriah warga Jakarta.

Ratusan orang yang berdesak-desakan di halaman Mal Sarinah ‎itu pun langsung ikut bernyanyi bersama SBY. Setelah lagu selesai dinyanyikan, Sylviana langsung memperkenalkan Agus kepada seluruh warga DKI yang hadir di lokasi.

"Bagaimana, ganteng kan Mas Agus? Siapa yang suka sama Mas Agus? Nanti dia akan jadi Mabida (Majelis Pembimbing Daerah Pramuka) di Jakarta," ujar Sylviana di depan Mal Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu pagi itu.

Agus tak mau ketinggalan. Ia turut menyapa warga Jakarta. Agus mengajak warga Jakarta untuk terus berolahraga supaya semuanya tetap sehat dan dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan lancar. "Semoga kita sehat selalu," ujar Agus Yudhoyono singkat.

3 dari 3 halaman

Sandiaga, Wajah Lama CFD

Hal ini jauh berbeda dibandingkan dengan cagub DKI lainnya, Sandiaga Uno. Jauh sebelum diusung Partai Gerindra dan PKS, Sandiaga sudah menjadikan CFD sebagai tempat untuk mensosialisasikan diri serta gagasannya.

Setahun lalu, misalnya, relawan Sandiaga hadir di Bundaran HI saat CFD. Kelompok ini mengusung gerakan #aksisantun. Menurut peserta aksi bernama Irvan, kampanyenya dilatarbelakangi keprihatinan atas fenomena komentar pedas dan tidak santun di media sosial. Hal itu bahkan kerap menjadi pemicu kerusuhan di dunia nyata.

Pada aksi tersebut, mereka membentangkan papan berisi seruan yang digantungkan ke tubuh mereka. Papan itu berisi tulisan 'Ngomong Kasar Itu Kuno, Ngomong Baik Pasti Lebih Asyik', 'Santun Itu Antikorupsi' dan 'Yang Ganteng Yang Cantik Pasti Santun, Orang Santun Dicintai Allah'.

Mereka berkeliling kawasan Bundaran HI sambil membagikan stiker seukuran kartu nama bertuliskan 'Ayo Santun'. Tapi di sisi lain, kartu itu bertuliskan 'Sahabat Sandiaga Uno'.

Bakal calon (balon) Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat memungut  sampah pada Car Free Day dikawasan Bunderan HI, Jakarta, Minggu (27/3/2016). Sandiaga Uno bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari partai Garinda. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ketika ditanya apakah ini bagian dari kampanye Sandiaga Uno untuk maju sebagai cagub DKI 2017? Irvan membantah aksi ini berkaitan dengan rencana pencalonan Sandiaga Uno pada Pilkada DKI.

Aksi ini, kata dia, hanya untuk mengingatkan masyarakat agar tetap santun dalam menggunakan media sosial. Namun, kata Irvan, kebetulan gerakan ini dipelopori oleh Yayasan Sandiaga Uno.

"Oh, tidak (kampanye). Ini kan hanya gerakan dari Yayasan Pak Sandiaga. Kami konsen ke kampanye santun kepada masyarakat. Karena sekarang banyak karena hal sepele bisa berantem," kata Irvan di lokasi, Minggu 11 September 2015.

Dia tidak mau masuk ke ranah politik yang selama ini berkembang di masyarakat. Baginya, siapa pun pemimpinnya asalkan santun, pasti akan membawa kebaikan.

"Siapa pun pemimpinnya mau Jokowi atau siapa, mau Ahok atau siapa pun kami ingin Jakarta bahkan Indonesia kembali ingat kita ini orang timur yang terkenal santun," jelas Irvan.

Balon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bersama relawan bersihkan sampah saat Car Free Day dikawasan Bunderan HI, Jakarta, (27/3/2016). Dengan Kenakan kaos biru, Sandiaga Uno punguti sampah disepanjang kawasan Bunderan HI. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kalau masalah Pak Sandiaga, lanjut dia, itu soal politik dan tidak ada yang tahu ke depannya. "Tapi aksi kami hari ini tidak ada hubungannya dengan kampanye Pak Sandiaga, tapi kami konsen dalam #aksisantun ini," tutup Irvan.

Tak heran, karena Sandiaga sendiri memang menjadikan ajang ini sebagai cara untuk mengangkat popularitasnya. Bahkan, dengan percaya diri ia mengungkap taktik untuk menaikkan 'nilai jual' itu adalah berlari pagi.

"Lari akan kita tingkatkan. Tapi yang terpenting bagaimana, terus mensosialisaikan, karena popularitas saya di bawah Basuki (Ahok), dan bagaimana meyakinkan para (masyarakat DKI) yang belum mendukung Pak Gubernur, dan masih ragu," ujar politikus Partai Gerindra ini, Minggu 21 Agustus 2016.

Jadi kalau ke depannya ajang CFD makin ramai dengan wajah para cagub dan cawagub DKI, mohon dimaklumi saja. Kendati tak akan pernah diakui sebagai ajang kampanye, gestur yang ditampilkan mereka tak akan jauh-jauh dari promosi program dan promosi diri pribadi. Itulah CFD beraroma Pilkada DKI Jakarta 2017.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.