Sukses

Tayangkan Video Mesum, Papan Iklan di Kawasan Blok M Diretas?

Roy Suryo mengatakan ada dua model pengoperasian papan iklan jenis LED yang tersebar di ibu kota.

Liputan6.com, Jakarta - Warga di sekitar kawasan Blok M, Jakarta Selatan, dihebohkan dengan tayangan video mesum. Video tak senonoh itu muncul di papan iklan LED dekat kantor Wali Kota Jakarta Selatan. Warga pun mempertanyakan bagaimana bisa tayangan tak pantas itu bisa muncul diruyang publik.

Pengamat Telematika Roy Suryo mengatakan ada dua model pengoperasian papan iklan jenis LED yang tersebar di ibu kota.

"Ada 2 jenisnya. Yang pertama memang ditanam di sekitar tiangnya. Di tayangkan dari sana. Ada juga yang perlu ditayangkan dari tempat yang berbeda," ujar Roy Suryo saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (30/9/2016).

Roy menjelaskan, dibutuhkan beberapa perangkat untuk memutar video tersebut jika akan ditayangkan secara otomatis tanpa kendali dari tempat berbeda.

"Kalau yang stay in alone, harus ada hard disk atau PC (personal computer) yang rolling (memutar) terus (video iklannya). Itu yang banyak dipakai disini," lanjut Roy.

Namun ada cara satu lagi jika memang ingin dikendalikan jarak jauh untuk memutar video yang diinginkan. Tentu saja, pirantinya pun berbeda dengan cara sebelumnya.

"Atau ya menggunakan receiver dengan parabola dan penerimaan bisa menayangkan dalam waktu bersamaan (real-time). Di balik board-nya biasnya ada PC. Baru bisa difeeding dari kantor (atau tempat lainnya)," ucap mantan Menteri Peuda dan Olahraga (Menpora) itu.

Sebuah layar besar dekat kantor Wali Kota Jakarta Selatan menampilkan tayangan video mesum. (Ist)

Mengenai adanya dugaan sistem operasi papan iklan tersebut diretas oleh pihak tak bertanggungjawab, Roy menilai kemungkinan terbut bisa saja terjadi.

"Itu (hack) hanya mungkin terjadi jika dikendalikan dari luar atau terhubung dengan suatu koneksi. Ada receiver untuk menayangkan bersamaan. Kalau dari situ bisa dengan mudah di-hack," tutur Roy. 

Ia menjelaskan umumnya layar iklan dioperasikan tidak dengan terhubung suatu koneksi dan dikendalikan dari luar. Layar iklan memutar video yang sudah diatur menggunakan perangkat (harddisk dan PC) yang melekat pada layar.

"Kalau begitu, pelakunya harus mendekat. Dia harus masuk. Orangnya harus ngerjain (pasang video porno) di tempat. Kalau pakai receiver, itu mudah sekali untuk disusupi," Roy Suryo memungkas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.