Sukses

Polisi: Ada Pensiunan TNI dan Polri Jadi Pengikut Dimas Kanjeng

Agus menjelaskan, Bareskrim Polri saat ini mempersilakan Polda Jawa Timur lebih dulu mengungkap kasus pembunuhan oleh Dimas Kanjeng.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi berhati-hati menyidik kasus dugaan penipuan Rp 25 miliar, yang diduga dilakukan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di padepokannya Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Probolinggo, Jawa Timur.

Sebab, banyak pengikut Dimas Kanjeng yang loyal terhadapnya. Diduga kuat Dimas Kanjeng tak sendirian saat mengeksekusi saksi kunci Abdul Gani. Bahkan, kuat dugaan ada mantan personel TNI dan Polri ikut terlibat pembunuhan itu.

"Untuk menangani masalah itu, khusus masalah penipuannya, korbannya sangat banyak. Jadi kita harus hati-hati, apalagi itu pengikutnya ada mantan anggota TNI dan Polri yang sudah pensiun dan direkrut di sana," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Agus Andrianto, Jakarta, Rabu (28/9/2016).

"Itulah yang kemudian yang diduga terlibat dalam pembunuhan saksi kunci itu," sambung dia.

Agus menjelaskan, Bareskrim Polri saat ini mempersilakan Polda Jawa Timur lebih dulu mengungkap kasus pembunuhan, yang diduga dilakukan Dimas Kanjeng.

Namun, Agus memastikan, penyidikan kasus dugaan penipuan Rp 25 miliar terus berjalan. Bahkan, pihaknya berkoordinasi dengan Polda Jatim terkait kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang juga sudah dilaporkan ke Polda Jatim.

"Oleh karena itu kita lebih fokus dulu kepada pengungkapan kasus pembunuhannya, yang ditangani di sana (Polda Jatim). Sedangkan untuk masalah penipuannya jelas kita juga melakukan penyidikan di Polda sama kasus TPPU yang dilaporkan itu," papar dia.

Menurut Agus, laporan dugaan penipuan Rp 25 miliar tersebut telah diterima pada 20 Februari 2016. Tapi ketika mulai diselidiki, seorang saksi bernama Abdul Gani tak kunjung hadir saat dipanggil. Ternyata, ia diduga menjadi korban pembunuhan yang dilakukan Dimas Kanjeng.

Agus menjelaskan, Abdul Gani dikenal cukup dekat dengan Dimas Kanjeng. Bahkan, dia diduga mengetahui penggandaan uang yang dilakukan Dimas Kanjeng di padepokannya.

"Tapi karena sudah mulai sadar, dia juga yang menjadi pengumpul (uang), kemudian takut dipertanggungjawabkan secara hukum, yang bersangkutan membantu orang yang pernah menyetor (uang)," terang dia.

Dimas Kanjeng Taat Pribadi kini meringkuk di balik jeruji besi Polda Jawa Timur. Dia diringkus karena diduga terlibat kasus pembunuhan dua santrinya bernama Abdul Ghani dan Ismail Hidayah di padepokannya.


https://www.vidio.com/watch/439219-3-tips-hadapin-nervous-versi-komika

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini