Sukses

DPR: Pemerintah Harus Buat Terobosan Hadapi MEA

Anggota dewan saat mengunjungi salah satu pengrajin industri kecil dan menengah.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Farid Al-Fauzi mengatakan semenjak diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), masyarakat NTB khususnya para pengusaha Industri Kecil dan Menengah (IKM) harus terus didorong agar bisa berdaya saing yang tinggi dan dapat memenuhi standar-standar tertentu (SNI).

“Jadi bagaimana peran pemerintah ini melakukan terobosan untuk menembus pasar-pasar baru sehingga produksi lokal ini yang mempunyai nilai seni luar biasa masuk ke pasar yang lebih luas,” ungkap Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Farid Al-Fauzi.

Politisi dari partai Hanura ini meminta pemerintah agar bisa menjual nilai karya seni dan hasil buah kerajinan tangan masyarakat Indonesia. Farid juga mendorong agar ada ide untuk mempromosikan produk-produk lokal ke kancah Internasional.

Farid menjelaskan, selama ini kendala pelaku usaha dalam melakukan ekspor melalui daerah lain terletak pada kepercayaan buyer yang rendah pada daerah NTB. Hal ini membuat pelaku usaha NTB jarang melakukan direct selling untuk ekspor atas nama NTB.

Persoalan tersebut, lanjutnya, karena NTB tidak terkenal seperti Bali yang mudah mendapat perhatian dan kepercayaan dari pihak asing. Namun seiring dengan berkembangnya pariwisata NTB tentu pihak asing secara tidak langsung akan mulai membuka peluang untuk bisnis kreatif NTB.

“Ini yang akan kita desain bersama nanti dengan kementerian perindustrian dan perdagangan di Komisi VI DPR RI, agar IKM juga memiliki kemampuan manajerial yang mumpuni dan memiliki kelengkapan administrasi sebagai pelaku usaha untuk meminimalisir kendala-kendala dikemudian hari,” jelasnya.

Politisi asal Dapil Jawa Timur XI menghimbau pemerintah daerah, provinsi maupun pusat agar dapat melakukan terobosan guna menembus pasar baru yang lebih luas sehingga IKM di Provinsi NTB dapat bersaing serta meningkatkan ekonomi masyarakat.

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.