Sukses

Polisi Periksa 12 Teman Pemuda Tewas Tersetrum di BSD

Kejadian tersebut murni kecelakaan pada saat korban dan sekitar 12 temannya tengah bercanda untuk merayakan ulang tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian masih menyelidiki kematian Sandy alias Gepeng (23), pegawai MS Futsal BSD Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan pada Senin 26 September 2016. Sandy tewas tersetrum setelah dikerjai teman-temannya yang merayakan ulang tahun pemuda tersebut.

Polisi pun memeriksa teman-teman korban yang terlibat langsung dalam kematian Sandy.

"Teman-teman korban yang sampai saat ini masih ditetapkan sebagai saksi, masih terus dimintai keterangan di Polsek Serpong," kata Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ayi Supardan, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (27/9/2016).

Dari keterangan yang sudah didapat sampai hari ini, kepolisian tidak menemukan unsur kesengajaan untuk mencelakai apalagi sampai membunuh seseorang. Kejadian tersebut murni insiden atau kecelakaan pada saat korban dan sekitar 12 temannya tengah bercanda untuk merayakan ulang tahun korban.

"Orang itu lagi cekikikan, bercanda merayakan ulang tahun, hanya saja tidak diduga sampai berakhir demikian. Mereka tidak menyadari kalau tiang untuk mengikat korban ternyata dialiri listrik," kata Ayi.

Sampai saat ini, baik teman korban, pegawai futsal, hingga tukang babat rumput di sekitar lokasi masih dimintai keterangan.

"Sampai saat ini tidak ada yang mengarah pada unsur kesengajaan untuk mencelakai korban," tutur dia lagi.

Pada Senin 26 September 2016, sekitar pukul 00.04 WIB, Sandy yang merayakan ulang tahun ke-23 pada 27 September, dikerjai teman-temannya. Dia diikat di tiang lampu lapangan basket, lalu disiram dengan air.

Teman-teman korban tidak menyadari tiang itu dialiri listrik. Kontan saja tubuh korban kejang-kejang saat disiram air karena tersengat listrik.

Korban pun langsung dibawa ke Eka Hospital yang hanya berjarak beberapa meter dari lokasi kejadian. Namun, nyawa Sandy tak tertolong saat mendapat penanganan di ruang UGD rumah sakit tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.