Sukses

BNPB: Tanggap Darurat Banjir Bandang di Garut Perlu Diperpanjang

Masih ada 19 korban jiwa hilang akibat banjir bandang di Garut, sedangkan 6.361 orang berada di 12 titik pengungsian.

Liputan6.com, Jakarta - Masa tanggap darurat bencana banjir bandang di Garut, Jawa Barat, berakhir pada Selasa, 27 September 2016. Namun, ternyata masih banyak masalah yang belum dapat dituntaskan.

"Masih memerlukan status tanggap darurat untuk memudahkan akses dalam penanganan darurat. Masih ada 19 korban jiwa hilang. Sebanyak 6.361 jiwa masih mengungsi di 12 titik pengungsian," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin malam, 26 September 2016.

Selain itu, menurut Sutopo, banjir bandang di Garut pada Selasa malam, 20 September 2016 itu turut merusak banyak bangunan.

"Meliputi 605 rumah rusak berat, 200 rumah rusak sedang, 961 rumah rusak ringan, 255 rumah terendam dan 283 rumah hanyut. Selain itu juga terdapat kerusakan sekolah, rumah ibadah, rumah sakit dan bangunan umum lainnya. Tidak mungkin mengatasi semua itu tanpa status tanggap darurat," ujar Sutopo.

Adapun Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan, Garut masih membutuhkan perpanjangan waktu untuk masa tanggap darurat bencana. "Tanggap darurat dapat diperpanjang menjadi 14 hari ke depan setelah melihat situasi di lapangan."

Menurut Willem, ada 19 korban yang belum ditemukan, masih ada RSUD dr Slamet yang masih belum berfungsi 100 persen dan sekolah yang belum beroperasi. "Masih membutuhkan waktu untuk membersihkan dan mengembalikan dalam keadaan normal kembali. Namun, Kepala BNPB menyerahkan kembali kepada Bupati Garut sebagai pengambil keputusan."

Kepala BNPB dalam pemantauan di lokasi bencana di Garut juga mengunjungi Bendung Copong. Ia pun mengingatkan untuk memperkuat sistem peringatan dini banjir dan longsor serta edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.

Hal ini disampaikan saat rapat evaluasi masa tanggap darurat bencana Garut dengan Wakil Bupati, Komandan Tanggap Darurat, Basarnas, Sestama, Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB dan pejabat SKPD setempat di Kodim 0611/Garut.

Pada Senin, 26 September 2016, tim SAR menemukan satu korban hilang lagi, sehingga sampai hari ke 6 ini berjumlah 34 orang. Rencananya, Selasa ini, pencarian 19 korban banjir bandang yang masih hilang akan difokuskan di wilayah Waduk Jati Gede Kabupaten Sumedang.

"Wilayah pencarian korban hilang diperluas hingga 40 kilometer dari Garut ke bagian hilir. Pencarian akan menggunakan perahu karet, namun akan terkendala oleh banyaknya sampah dan kayu yang masih berserakan. Selain fokus pada pencarian korban, tim SAR juga sudah memfokuskan upaya pembersihan khususnya di daerah Cimacan," Sutopo selaku juru bicara BNPB memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.