Sukses

Kepala BNPB Laporkan Penanganan Banjir Garut ke Jokowi

BNPB telah mengirim bantuan logistik senilai Rp 2 miliar untuk BPBD Garut dan BPBD Provinsi Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei telah melaporkan perkembangan penanganan bencana banjir bandang di Garut, Jawa Barat kepada Presiden Jokowi pada pada Rabu malam, 21 September 2016. Willem telah berada di lokasi bencana sejak kemarin untuk mendampingi BPBD dalam penanganan darurat.

Hingga Rabu malam, korban meninggal berjumlah 23 orang dan 18 lainnya masih dalam pencarian. Pencarian korban melibatkan tim gabungan dari BPBD, Badan SAR Nasional, TNI, Polri, PMI, Tagana, dinas-dinas terkait, relawan dan masyarakat.

BNPB menyatakan, upaya tanggap darurat di bawah pos komando masih terus dilakukan hingga hari ini, Kamis (22/9/2016). Salah satunya,  pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana, seperti makanan, hunian, dan air bersih.

"Pengungsi ditempatkan di aula Korem dalam keadaan baik. Ketersediaan permakanan, air bersih cukup. Plus bantuan dari masyarakat," ujar Kepala BNPB Willem Rampangilei di Pos Komando (posko) Bencana Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor Garut pada Rabu malam 21 September dalam keterangan tertulis.

Willem mengatakan, Bupati Garut Rudi Gunawan juga menyiapkan Rusun dengan kapasitas 100 orang. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, saat ini pengungsi berjumlah 433 jiwa. Mereka ditempatkan di pos pengungsian Makorem 062 TN.

BNPB telah mengirim bantuan logistik senilai Rp 2 miliar untuk BPBD Garut dan BPBD Provinsi Jawa Barat. Bantuan berupa makanan siap saji, selimut, tikar, tenda, pakaian sekolah dan kidsware dan lainnya.

"Di samping itu, dana siap pakai dari pemerintah untuk mendukung operasional tanggap darurat sebesar Rp 400 juta," kata Willem.

Kondisi di lapangan menunjukkan, partisipasi masyarakat sangat baik. Jumlah relawan yang tercatat sebanyak 360 orang dari 16 lembaga.

Komandan Kodim yang ditunjuk Bupati Garut memimpin operasi tanggap darurat pascabencana banjir bandang dan longsor Garut yang terjadi pada Selasa 20 September 2016 tengah malam. Posko masih melakukan pendataan kerusakan dan kerugian di lokasi bencana.

BNPB saat ini masih melakukan kaji cepat dampak kerusakan bencana. Pemetaan dilakukan dengan menerbangkan drone dan memanfaatkan citra satelit beresolusi tinggi bersama Lapan, BIG dan BPPT. Evaluasi dilakukan untuk dapat mengambil langkah-langkah penanganan secara cepat dan tepat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.