Sukses

Selain Sekuriti ExxonMobil, Perampok Pondok Indah Debt Collector

AJS juga memiliki pekerjaan sampingan, yakni sebagai penagih hutang.

Liputan6.com, Jakarta - Fakta baru diketahui dari sosok AJS, otak pelaku perampokan dan penyekapan di rumah mantan Vice President PT ExxonMobil Asep Sulaiman, Jalan Bukit Hijau IX, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Ternyata AJS bukan hanya pernah bekerja sebagai sekuriti VIP di perusahaan yang dipimpin korbannya PT ExxonMobil.

Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono. Menurut dia, AJS memang pernah bekerja sebagai sekuriti di PT ExxonMobil. Namun ternyata, AJS juga memiliki pekerjaan sampingan, yakni sebagai debt collector atau penagih utang.

"Ya memang AJS ini menurut tersangka lain, kalau lagi off jadi sekuriti di ExxonMobil, memang dia nyambi jadi debt collector," ujar Awi usai solat Jumat di Polda Metro Jaya, Jumat (16/9/2016).

Kendati, Awi menegaskan bahwa aksi yang dilakukan AJS bersama empat pelaku lainnya di rumah Asep, murni perampokan. Meski sempat berkali-kali beralibi, bahwa aksi itu didasari persoalan pribadi, utang piutang, hingga perselingkuhan, namun bukti-bukti yang ditemukan penyidik tak dapat mendukung alibi itu.

"Keterangan saksi tidak mendukung, keterangan lain juga tidak mendukung. Hanya alibinya tersangka, termasuk yang disampaikan penasihat hukumnya," papar dia.

Pada aksi Sabtu 3 September lalu, AJS dan S berhasil merangsek ke dalam rumah Asep dengan memanjat tembok. Keduanya membekali diri dengan senjata api. Belakangan diketahui, senpi (senjata api) yang ditemukan di bawah lemari korban merupakan senjata ilegal milik AJS yang dipinjamkan ke S saat beraksi.

"Ini yang kita dalami (senjata). Informasi si S alias Samadi kan menyampaikan didapatkan dari AJS, sampai sekarang AJS masih terputus, memang kita harus telaten, sabar karena memang AJS ini sangat tertutup," ucap Awi.

Tak hanya itu, polisi juga menemukan dua kalung lencana Polri yang diduga sengaja digunakan AJS untuk gagah-gagahan. Polisi memastikan, lencana yang digunakan itu imitasi.

"Lencana polisi dibeli di toko-toko atribut, ya untuk takut takuti saja. Ya memang (palsu) di toko banyak yang jualan," pungkas Awi.

Aksi penyekapan dan perampokan rumah mewah milik bos PT ExxonMobil di Pondok Indah, Jakarta Selatan, 3 September lalu menyita perhatian publik karena penuh drama. Dua pelaku yang telah terkepung pun berhasil dibekuk. Selang beberapa hari, polisi berhasil menangkap tiga pelaku lain yang sempat kabur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.