Sukses

Top 3: Nasib Mary Jane Lolos Eksekusi Mati

Nasib Mary Jane masih terkatung-katung. Walaupun, setidaknya, dia tidak harus berhadapan dengan regu penembak dalam waktu dekat.

Liputan6.com, Jakarta - Terjebak dalam bisnis narkoba menjadi hal yang paling disesali Mary Jane Veloso. Terlebih, perempuan kelahiran 10 Januari 1985 itu mengaku menjadi korban dalam bisnis tersebut.

Setelah eksekusi mati jilid II dan III, Mary Jane dapat lolos dari tembusan timah panas, kini apakah di eksekusi mati jilid berikutnya, ibu dari dua anak ini bisa lolos?

Sementara itu, Pernyataan Duterte yang disampaikan melalui Kementerian Luar Negeri Filipina ini menyanggah ucapan Presiden Joko Widodo atau Jokowi usai perayaan Idul Adha di Serang, Banten.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News, Selasa (13/9/2016).

Kabar lainnya yang juga tak kalah populer adalah mengenai pengakuan wanita muda berinisial C yang mengaku dihamili Aa Gatot dan alasan Gubernur Ahok kenapa ia selalu dikawal ratusan polisi setiap blusukan.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 News:

1. Nestapa Terpidana Mati Mary Jane

Mary Jane Fiesta Veloso

Mary Jane dua kali lolos dari pelaksanaan eksekusi mati. Namun, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo berjanji tidak akan pandang bulu dalam hal ini. Terlebih, Jokowi menitahkan perlawanan terhadap narkoba.

Oleh karena itu, beberapa waktu lalu, dia meminta otoritas penegak hukum di Filipina segera menyelesaikan proses hukum terhadap terpidana mati Mary Jane Fiesta Veloso. 

Menurut dia, vonis hukuman mati kepada Mary Jane sudah inkracht atau berkekuatan hukum tetap dengan diperkuat oleh putusan Mahkamah Agung (MA). Bahkan, Mary Jane sempat dalam masuk daftar 10 terpidana mati yang dieksekusi pada jilid II lalu.

Sementara itu, Jokowi mengatakan Duterte mempersilakan Indonesia mengeksekusi mati Mary Jane dalam pertemuan bilateral yang digelar beberapa waktu lalu di Istana Negara, Jakarta.

"Presiden Duterte saat itu menyampaikan silakan kalau memang mau dieksekusi," kata Jokowi di Serang, Banten, Senin.

Selengkapnya...

2. Pengakuan C, Nikah Tanpa Ijab Qabul Hingga Dihamili Aa Gatot

Gatot Brajamusti adalah seorang guru spiritual yang belakangan terjun ke dunia hiburan

Setelah penangkapan Ketua PARFI Gatot Brajamus‎ti alias Aa Gatot terkait narkoba dan kepemilikan senjata serta ratusan butir peluru, seorang wanita berinisial C melaporkan Gatot terkait kasus pemerkosaan terhadap dirinya.

Dalam laporan itu, C mengaku hamil hingga dua kali buah hubungannya dengan Aa Gatot. Kehamilan pertama terjadi pada 2010 atau ketika C berusia 20 tahun. Namun dia dipaksa menggugurkan kandungannya. Bahkan C diantar istri Aa Gatot pergi ke klinik aborsi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

"Selama ini klien saya takut dan selalu diiming-imingi akan diakui anaknya. Ketakutan itu karena ada tekanan-tekanan, sehingga dia tidak berani lapor," ucap Sudharmono, Jumat 9 September lalu.

Wanita 26 tahun itu mengklaim, selama kurang lebih empat tahun berhubungan badan dengan Aa Gatot, dia berada di bawah pengaruh asfat. Dia merasa seperti dihipnotis.

Selengkapnya...

3. Alasan Ahok Selalu Dikawal Ratusan Polisi Bersenjata Lengkap

Ratusan aparat mengawal Ahok dalam peresmian Pasar Kebon Bawang, Tanjung Priok (Liputan6.com/Delvira) di T

Hari ini Ahok dijadwalkan meresmikan Pasar Kebon Bawang. Untuk mengantisipasi bila ada aksi penolakan kegiatan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ini, ratusan personel gabungan dari Brimob, Sabhara, dan Satpol PP terpencar di beberapa titik di dekat Pasar Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

Disinggung mengenai banyaknya personel yang mengelilinginya, Ahok mengaku tidak tahu. Dia menyerahkan hal itu sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

"Saya enggak tahu, kamu tanya polisi. Dia enggak mau risiko kali. Intel yang lebih tahu, kan tiap kali kita diancam," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (13/9/2016).

Ahok mengatakan, dia tidak pernah meminta penambahan pengamanan. Sebab Ahok tidak takut dengan ancaman apa pun.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.