Sukses

Survei CSIS: Pesona Jokowi Masih Pikat Hati Pemilih Perempuan

Pada survei yang dilakukan CSIS terhadap 1.000 orang di 34 provinsi itu, Jokowi memperoleh mayoritas suara dibanding Prabowo dan lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Jika pemilu Presiden RI dilakukan hari ini, siapakah yang akan menang? Survei CSIS mengungkap Joko Widodo (Jokowi) masih berjaya dibanding Prabowo Subianto dan sejumlah tokoh lain.

Pada survei yang dilakukan terhadap 1.000 orang di 34 provinsi itu, Jokowi memperoleh mayoritas suara. Sebanyak 45,4 persen pemilih di Pulau Jawa dan 37 persen warga di luar pulau itu masih memilih Jokowi.

Survei tersebut juga mengungkap mayoritas suara yang didapat Jokowi, berasal dari perempuan. Sebanyak 42 persen jumlah keseluruhan perempuan di Indonesia kesengsem sama Jokowi.

Sementara, jumlah laki-laki di republik ini yang memilih Jokowi hanya sebanyak 41 persen.

CSIS juga mencatat mayoritas pemilih Jokowi ada di kawasan pedesaan. Data CSIS menunjukkan sebanyak 50,5 persen warga pedesaan masih memilih Jokowi.

"Basis dukungan terhadap Jokowi lebih kuat di segmen pemilih perempuan, pedesaan dan di Pulau Jawa, berbeda dengan Prabowo yang kuat di segmen laki-laki, perkotaan dan luar Pulau Jawa," ujar Direktur Eksekutif CSIS, Philips J Vermonte di kantor CSIS di kantor CSIS Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2016).

Menurut dia, pemilih dengan pendapatan dan pendidikan yang rendah adalah basis pendukung Jokowi.

Sementara, jika dilihat dari demografi, Jokowi berhasil memikat hati 54,7 persen petani, nelayan, buruh, dan tukang dan 44,1 persen ibu rumah tangga.

Pendukung Jokowi tidak hanya berasal dari PDIP. Jokowi juga akan dipilih pendukung tiga partai besar jika pemilihan presiden berlangsung hari ini.

"Pemilih partai Nasdem, PKB, PDIP dan Golkar juga akan memilih Jokowi," kata Philips.

Pada survei ini, CSIS memakai populasi seluruh warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih, dengan jumlah responden sample sebanyak 1.000 orang yang tersebar secara proposional di 34 provinsi di Indonesia.

Penarikan sampel yang mereka pakai dilakukan dengan acak, menggunakan metode penarikan secara multi stage random sampling. Penarikan sampel mempertimbangkan proporsi antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi dan memperhatikan karakter wilayah perkotaan dan pedesaan.

Margin of error-nya sebesar plus minus 3,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data dilakukan pada 8 hingga 15 Agustus 2016 melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner terstruktur, untuk kualitas kontrolnya dilakukan terhadap hasil wawancara yang dipilih secara random sebesar 20 persen dari total sampel.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini