Sukses

Top 3: Istri Aa Gatot Antar Aborsi Korban Perkosaan Suaminya

Bahkan C sempat hamil hingga dua kali akibat perbuatan Aa Gatot.

Liputan6.com, Jakarta - Belum juga beres karena terbelit sejumlah kasus, mulai dari narkoba, kepemilikan satwa langka, hingga senjata api ilegal, Ketua Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Gatot Brajamusti dilaporkan wanita muda berinisial C berusia 26 tahun atas tuduhan pelecehan seksual.

Bahkan C sempat hamil hingga dua kali akibat perbuatan Aa Gatot. Kehamilan pertama terjadi pada 2010 atau ketika berusia 20 tahun.

Berita ini paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News, pada Jumat (9/8/2016).

Kabar menarik lainnya yang tak kalah populer adalah mengenai tawa lepas Jessica Wongso saat mendengarkan kesaksian Ahli patologi forensik, Djaja Surya Atmadja dan pengakuan wanita muda yang melaporkan Gatot Brajamusti atas kasus pemerkosaan. 

Berikut ulasan berita selengkapnya yang terangkum dalam Top 3 News;

1. Mengaku Diperkosa, C Sempat Aborsi Diantar Istri Gatot Brajamusti

Seorang wanita muda berinisial C melaporkan Aa Gatot Brajamusti terkait dugaan pemerkosaan. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Seorang wanita muda berinisial C melaporkan Ketua Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Gatot Brajamusti alias Aa Gatot. Wanita berusia 26 tahun itu melaporkan perkosaan yang dialaminya ke Mapolda Metro Jaya, Kamis 8 September 2016 malam.

"Ketika Aa Gatot melakukan itu, saya di bawah pengaruh asfat, hipnotis mungkin, gaib-gaib gitu," ujar C di Mapolda Metro Jaya.

Andriko Saputra selaku pengacara C mengatakan, kejadian yang dialami kliennya itu bahkan diketahui istri Aa Gatot, Dewi Aminah, dan penyanyi Reza Artamevia. Bahkan C sempat hamil hingga dua kali akibat perbuatan Aa Gatot.

Namun hingga saat ini, lanjut dia, anak yang dilahirkan C tidak pernah diakui ‎Aa Gatot sebagai darah dagingnya.

Selengkapnya...

2. Semringahnya Jessica dan Gerahnya Ayah Mirna

Terdakwa, Jessica Kumala Wongso terlihat tersenyum saat berbincang dengan kuasa hukumnya pada sidang ke-19 perkara pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/9). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Senyum dan tawa Jessica Wongso mulai kembali mengembang saat pihaknya menghadirkan Ahli patologi forensik, Djaja Surya Atmadja di persidangan pembunuhan berencana Wayan Mirna Salihin pada Rabu, 7 September 2016. 

Menurut Jaya, dari jumlah tersebut mustahil dapat menyebabkan kematian. Karena kadar mematikan sianida hanya berkisar pada angka 150-250 mg.

Dengan temuan pada gelas minuman Mirna yang jika dikombinasi mencapai angka 150 mg/liter, orang yang berada di sekitar gelas akan pingsan karena aromanya yang menyengat.

Mempertegas pernyataan Djaja, kuasa hukum Jessica Wongso, Otto Hasibuan, kemudian menanyakan apakah jika memang Jessica yang menaruh sianida pada saat itu juga akan pingsan dengan kadar sianida dalam gelas sebesar itu?

"Iya jelas. Kecuali kalau Jessica enggak napas. Saya enggak tahu kan ada orang yang bisa tahan napas lama-lama mungkin," Djaja menjawab.

Selengkapnya...

3. Mengaku Diperkosa Aa Gatot Brajamusti, Wanita Muda Lapor Polisi

Gatot Brajamusti keluar dari mobil saat tiba Resmob Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (5/9). Polda Metro Jaya di kediaman Gatot Brajamusti di Pondok Pinang, Jakarta, kepolisian menemukan senjata api dan ratusan butir peluru. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Seorang wanita muda berisial C mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, pukul 20.00 WIB, Kamis 8 September 2016. Dia melaporkan dugaan pemerkosaan oleh Aa Gatot.

"Kejadian itu pertama kali saat klien saya ini masih berumur 16 tahun 10 bulan. Saat itu tahun 2007 sampai 2011," ujar Pengacara C, Sudharmono Saputra, di Mapolda Metro Jaya.

Menurut dia, akibat perbuatan Gatot,‎ C melahirkan seorang bayi dari hubungannya dengan guru spiritualnya itu. Namun, Gatot tidak mau mengakui anak tersebut sebagai darah dagingnya.

Dia mengatakan saat melakukan aksinya, Gatot selalu memberikannya sabu. Saat itu, dia mengenal barang haram tersebut dengan nama Asfat.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini