Sukses

PT RAPP: Tidak Ada Anggota Kopassus Jaga Lahan di Riau

RAPP akan selalu kooperatif dengan pemerintah jika dilakukan inspeksi baik mendadak maupun terencana.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Tony Wenas menepis anggapan pihaknya menyewa anggota Kopassus untuk menjaga lahan bisnisnya di Riau. Hal ini terkait sidak Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead di Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti yang diadang beberapa petugas keamanan PT RAPP yang mengaku anggota TNI dari Kopassus.

"Tidak ada, security outsource. Tidak ada anggota TNI," kata Tony di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta, Jumat (9/9/2016).

Dia menegaskan, pihaknya tidak menyewa aparat kepolisian dan TNI untuk menjaga lahan PT RAPP di Riau. "Barangkali ada yang latihan Kopassus, tapi kami pastikan bukan anggota TNI atau Polri. Tidak ada anggota TNI atau Polri," ujar dia.

Tony menyatakan, pihaknya akan selalu kooperatif dengan pihak pemerintah jika dilakukan inspeksi, baik mendadak maupun terencana. Selama ini PT RAPP selalu ‎patuh terhadap aturan dan kewenangan yang diberikan pemerintah.

"Seperti yang tadi disampaikan, kami akan sangat kooperatif dengan pemerintah dan bersama-sama melaksanakan komitmen. Kita selalu patuh dengan aturan, dan semua yang kita lakukan sesuai dengan SK yang kita dapatkan dari KLHK," kata Tony.

Inspeksi mendadak (sidak) Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead di Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau diadang beberapa petugas keamanan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).

Untuk menghalangi Nazir masuk ke areal pembangunan hutan tanaman industri yang diduga bermasalah itu, petugas keamanan mengaku seorang anggota Kopassus.

"Saya anggota Kopassus," kata seorang petugas keamanan perusahaan menjawab pertanyaan Nazir, Rabu 7 September 2016.

Setelah ditanyai secara serius, pihak keamanan perusahaan tadi meralat pernyataannya. "(Saya) alumni Bela Negara Grup 3 Kopassus," ucap pria yang memakai baju keamanan perusahaan itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini