Sukses

Orangtua Pasien Pendukung Dokter Vaksin Palsu Datangi KPAI

Ini merupakan kedatangan mereka yang kesekian kali terkait vaksin palsu.

Liputan6.com, Jakarta - Koalisi Stay Trust dr Indra kembali mendatangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jakarta. Indra Sugiarno merupakan dokter spesialis ibu dan anak yang menjadi tersangka kasus vaksin palsu. Koalisi tetap kukuh meminta agar penahanan dokter Indra oleh Bareskrim Polri ditangguhkan.

Ketua Koalisi Faisal Ismail Thalib yang ditemani sembilan orang lainnya menyebutkan, kedatangannya kali ini secara resmi diundang oleh KPAI dalam rangka mengungkapkan tuntutannya.

"Hari ini hampir sama. Kita hanya cari solusi agar beliau ditangguhkan saja. Supaya anak-anak kita ketika berobat, ada dokter Indra gitu. Karena beliau yang tahu history (riwayat penyakit)," ucap Faisal di kantor KPAI Jakarta, Kamis (8/9/2016).

Dia mengatakan, mereka meminta dukungan dari semua instansi pemerintah, untuk mencarikan solusi untuk anak-anak yang berobat dengan ditahannya dokter Indra.

"Kalau saya pribadi sudah tahunan ya mengenal dokter Indra. Nah kebetulan ada Bapak Adrian (orangtua pasien) ini yang malah sudah belasan tahun," kata dia.

Dia menegaskan, tidak mencampuri urusan hukum yang membelit dokter Indra. Dia hanya ingin ada perhatian kepada pasien dokter Indra pasca sang dokter menjadi tersangka.

"Setelah ditetapkan menjadi tersangka, kami susah cari dokter lagi," ucap dia.

Faisal mengatakan, pernah mencari dokter lain untuk mengobati sang anak ketika sakit. Namun, kurang percaya seperti bila berobat dengan dokter Indra.

Dia mengatakan, dari hasil pertemuan itu, KPAI menyatakan menampung keinginan dari orangtua pasien. KPAI akan mendatangi Bareskrim Polri serta Ombudsman.

"Hari ini kok, pihak KPAI akan urus. Kami juga terus bergerak. Sekarang kami akan menuju ke kantor Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk meminta bantuan kejelasan dokter Indra. Namun IDAI juga sudah membuat Crisis Center untuk menampung masalah ini," ucap  Faisal beserta orangtua lainnya. (Linus Sandi Satya)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.