Sukses

Gelombang Rejeki dari Batik Bono

Yusmaini dari kelompok pembatik Andalan, mitrabina Community Development PT. RAPP

Melalui batik kehidupan ekonomi ibu-ibu rumah tangga di Pangkalan Kerinci mulai terangkat. Yumaini adalah salah satu yang terkena “bono” rejeki batik.   

Liputan6.com, Jakarta Orang Indonesia pasti mengenal batik. Inilah karya seni lukis kain dari aneka suku di Indonesia. Mulai dari Papua, Madura, Dayak, Jawa, hingga Sumetera mengenal budaya atau seni membatik dengan ciri khasnya masing-masing.

Batik jelas populer di kalangan orang Indonesia. Bahkan, pemerintah juga mengatur saban Jumat wajib mengenakan batik bagi pegawai negeri.

Sedemikian populernya batik, dari sisi bisnis pun menjanjikan. Kita sering mendengar, sukses bisnis batik yang melahirkan banyak saudagar-saudagar batik di Cirebon, Pekalongan, Solo,hingga Madura.  

Nah, peluang menjadi saudagar batik itu kini terbuka di Pangkalan Kerinci.

Adalah Yusmaini, sosok perempuan nan gigih berjuang merintis usaha batik. Bersama kelompok pembatik Andalan, kelompok Mitrabina Community Development (CD) PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Yus, begitu dia akrab disapa, boleh dibilang sebagai pionir pebisnis batik di Pangkalan Kerinci.

Yus membuktikan, niat dan tekad bulat bergabung dengan kelompok Batik Andalan, meski awalnya ditolak sang suami, kini berbuah manis.

Meski tak punya latar belakang membatik sama sekali, dengan niatan membantu ekonomi keluarga, Yus tekun mengikuti pelatihan dasar membatik yang dilakukan di Balai Pelatihan dan Pengembangan Usaha Terpadu yang diselenggarakan oleh CD RAPP pada November2013. Masa pelatihan itu cuma seminggu.  

Tentu Yus tak puas berlatih membatik hanya seminggu. Beruntung, CD RAPP tak hanya menyelenggarakan latihan dasar. Dia pun penuh semangat mengikuti latihan lanjutan ini.

Yus agaknya berbakat dalam seni membatik. Pelatihan lanjutan itu membuatnya semakin terampil membatik.  Berbagai karya seni batik dengan corak dan warna yang khas lahir dari tangannya.  

Tak puas hanya terampil membatik. Bagi Yus, ketrampilan harus bisa berujung penghasilan. Dari situlah, dia memulai bisnis batik hand made-nya.

Untuk berbisnis batik, sehari-hari Yus berada di Rumah Batik Andalan (RBA) di Komplek BPPUT Town Site 2, Pangkalan Kerinci. RBA adalah tempat produksi batik mulai dari mencanting, pewarnaan, hingga pembuatan produk siap pakai.

Kegigihan, keuletan Yus berbuah manis karena dirinya mampu meraih penghasilan tertinggi dibandingkan dengan anggota kelompok lainnya.

Perlu diketahui, di RBA, penghasilan pembatik tergantung pada si pembatiknya. Karena pada prinsipnya mereka menggaji diri mereka sendiri. Jadi, bila ingin berpenghasilan tinggi, tentu harus bekerja lebih giat. “Kalau santai-santai, ya, enggak dapat duit,” ujar Yus.  

Keuletan terbukti menghasilkan. Dari bisnis batik itu, kebutuhan sehari-hari relatif makin mudah dipenuhi. Bahkan, ia mampu menguliahkan anak sulungnya.

Inilah keberuntungan Yus. Maklum, sang suami hanya pegawai honerer. “Sekarang enggakperlu bingung. Dari hasil menjual batik sudah lumayan, “ ungkap Yus, sumringah.  

Yus tak memungkiri, apa yang ia raih hari ini, merupakan hasil program CD RAPP. Bersama pembatik lain, Yus berharap, ke depan pasar produk batik van Pangkalan Kerinci semakin luas sehingga pendapatannya juga ikut meningkat.

Selain itu, ia berharap remaja dan ibu-ibu di Pangkalan Kerinci untuk tidak ragu bergabung sebagai pembatik Andalan. Yus sangat bersyukur dipertemukan dengan program CD RAPP karena program ini sangat bagus membantu perekonomian keluarga secara langsung.

"Saya optimis, dengan usaha dan kerja keras ini, saya dapat menyekolahkan keempat anak saya setinggi-tingginya. Jadi silakan para remaja dan ibu rumah tangga, bergabung bersamakami,” ajak Yus, bangga.

Batik Bono

Ada satu motif khas batik Pangkalan Kerinci ini yang tak ada di daerah lain, yakni batik motif Bono atau gelombang. Sesuai namanya, batik Bono memiliki motif dan corak khasy ang mengedepankan Bono sebagai obyeknya.

Bagi penyuka olaharaga selancar, nama Bono muara sungai Kampar bukanlah asing. Bono adalah fenomena alam akibat bertemunya arus sungai menuju laut melawan arus laut yang masuk sungai. Benturan dua gelombang ini menghasilkan gulungan ombak nan tinggi ,sehingga mengasyikkan untuk berselancar.   

Rumah Batik Andalan juga memproduksi produk lain yang berbahan dasar kain batik, seperti: kemeja, berbagai macam tas, dompet, sarung bantal, kotak tissue, dan sebagainya.

Komitmen RAPP mengembangkan batik juga dibuktikan dengan mengajak para pembatik untuk ikut mempromosikan karya mereka melalui ajang pameran seperti Pelalawan Expoyang digelar pada 2014 lalu. Bahkan, kala itu, stan RAPP banyak disinggahi pengunjung untuk mencoba belajar membatik.  

Guna terus memacu kreativitas pembatik, RAPP juga konsisten menggelar lomba seperti Lomba Desain Motif Batik Khas Pelalawan 2015. Ketua TP-PKK Kabupaten Pelalawan, Hj.Ratna Harris sangat mengapresiasi kerjasama lomba antara RAPP, Dekranasda, dan DinasKebudayaan, Pemuda dan Olahraga.

Ratna, berharap hasil kerajinan batik yang dibina RAPP terus dikembangkan dengan membuat aneka variasi produk. “Ini sangat bagus untuk dikembangkan dan dibuat produk turunan lainnya. Untuk motifnya agar bisa mengangkat ciri khas daerah dan budaya Pelalawan, seperti motif bono, motif keanekaragaman hayati, serta tentunya motif batik Riau,” kata Ratna.

(Adv)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini