Sukses

Ahli dari Jessica Beberkan Beda Efek Sianida Dihirup dan Diminum

Ahli dari kubu Jessica menyebut bahwa keracunan sianida dihirup dan diminum.

Liputan6.com, Jakarta - Giliran pihak terdakwa Jessica Kumala Wongso menghadirkan ahli dalam persidangan ke-18 pembunuhan berencana Wayan Mirna Salihin. Adalah Profesor Ong Ben, ahli patologi dari Australia.

Sebelum menjelaskan dampak keracunan sianida, ahli mempelajari kasus Jessica melalui video yang ditunjukan pihak pengacara Jessica, Otto Hasibuan.

Menurut Ben, sianida memiliki beberapa bentuk. Baik itu gas, ada yang berbentuk seperti garam, di lingkungan sekitar yang membentuk secara alami sianida.

"Misalnya sayur-sayuran tertentu dan bahkan dalam asap rokok," kata Ben yang didampingi penterjemah, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kemayoran, Jakarta, Senin (5/9/2016).

Senada dengan ahli sebelumnya, gejala klinis orang yang keracunan sianida akan mengalamu mual dan muntah, kesulitan bernafas, pusing. "Dan kalau dosisnya tinggi korban bisa kelojotan atau kejang-kejang dan akhirnya meninggal dunia," ujar Ben melalui penterjemahnya.

Namun, keterangan Ben berbebeda dengan ahli sebelumnya, terutama seberapa cepat sianida memunculkan dampak klinisnya.

"Tergantung dari masuknya sianida ke dalam tubuh," kata dia.

Bila sianida masuk dengan cara dihirup dan dosis yang tinggi, maka akan menyebabkan kematian yang cepat. Namun, lain hal apabila racun tersebut masuk melalui mulut atau dalam kasus Mirna dengan cara diminum.

"Ini disebabkan karena racun yang ditelan harus masuk ke lambung sebelum diserap sebagian, sebagian racun bisa masuk ke usus sebelum diserap. Ketika sudah diserap, maka racun tersebut akan ikut masuk ke aliran darah melewati hati. Hati adalah organ penyaring yang besar. Jadi pada awalnya racun tersebut akan dinetralisir oleh jaringan yang ada di dalam hati," Ben menjelaskan.

"Telah diuraikan dalam literatur akan memakan lebih dari 5 menit bahkan hingga beberapa jam," dia menambahkan.

Otto lalu menegaskan apaka gejala Mirna yang meminum es Kopi Vietnam dan kurang dari lima menit mengalami kejang dan pingsan, apakah gejala klinis sianida.

"Kita harus melakukan pemeriksaan, karena kita tidak bisa melihat dari sisi klinis saja. Dan oleh karena itu saya tidak bisa memberikan konfirmasi, karena itu bisa disebabkan sianida kalau dari lima menit," kata Ben.

"Saya tidak akan mencurigai bahwa hal tersebut disebabkan sianida, saya akan mempertimbangkan penyebab lain termasuk penyakit yang masuk pada tubuh secara alami," kata Ben.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.