Sukses

Polisi Tangkap Guru Ilmu Kebal Geng Motor di Jagakarsa

Para pemuda ini juga mempersenjatai diri dengan senjata tajam dan jimat yang diperoleh setelah belajar ilmu kebal di Mahesa Kurung.

Liputan6.com, Jakarta Jajaran Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan menggerebek bengkel yang diduga menjadi tempat penyebaran kelompok sesat bernama Mahesa Kurung. Kelompok ini mengajarkan geng motor dengan ilmu kebal.

Informasi tersebut pertama kali beredar melalui dunia maya. Dalam pesan itu, disebutkan geng motor yang berisi remaja tanggung kerap mencoba ilmu kebalnya dengan menyerang warga yang sedang berkumpul di sekitar Jagakarsa dan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Dalam aksinya, mereka menggunakan sepeda motor berboncengan secara bersamaan. Para pemuda ini juga mempersenjatai diri dengan senjata tajam dan jimat yang diperoleh setelah belajar ilmu kebal di Mahesa Kurung.

"Dari informasi itu, kami melakukan penyelidikan ke tempat yang disebut sebagai lokasi mereka belajar," kata Kapolsek Jagakarsa Kompol Sri Bhayakari saat dikonfirmasi, Minggu (4/9/2016).

Penyelidikan dilakukan di sebuah bengkel ketok magic di depan Stasiun Tanjung Barat, Jalan Raya Lenteng Agung. Hasilnya, petugas mendapati sekelompok pemuda tengah berlatih ilmu kebal berkedok pengajian yang dipimpin seseorang bernama Bayu. Latihan dilakukan setiap malam Sabtu.

Akhirnya, pada Jumat 2 September 2016 sekira pukul 23.00 WIB, petugas menggerebek lokasi itu. Hanya saja, tidak ada kelompok pemuda yang belajar ilmu kebal seperti biasanya. Diduga, penggerebekan ini sudah bocor.

"Kami kemudian menangkap Bayu Aji Prakoso yang mengaku sebagai pemimpin Mahesa Kurung. Lalu ada 2 pengikutnya yang masih di bawah umur," jelas Sri.

Petugas kemudian menggeledah dan menyita sejumlah barang bukti, seperti sebilah keris kecil, 2 buah tasbih, 9 buah isim atau wafaq atau ajimat, 14 pasang buluh perindu, 1 buah kemenyan, 5 butir batu akik, dan 7 botol minyak wangi.

Baik Bayu, dan pengikutnya berikut barang bukti yang disita kemudian dibawa ke Mapolsek Jagakarsa. Mereka kini menjalani pemeriksaan guna pendalaman kasus ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini