Sukses

100 WNI Dipulangkan dari Filipina Akan Disambut Gubernur Sulsel

Duta Besar RI di Manila didampingi Tim Kemlu langsung mendampingi para WNI dalam penerbangan tersebut.

Liputan6.com, Makassar - Sebanyak 100 WNI yang ditahan di Filipina karena paspor palsu untuk beribadah haji asal Sulawesi Selatan dipulangkan melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, hari ini. Mereka akan disambut langsung oleh Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.

"Rencananya demikian. Gubernur Sulsel Bapak Syahrul yang langsung menyambut mereka di sini," kata Humas Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Turrah melalui pesan singkat di Makassar, Minggu (4/9/2016).

Dia menuturkan, Gubernur saat ini dalam perjalanan menuju Bandara Internasional Hasanuddin Makassar bersama rombongan. "Informasi kami dapat, beliau berangkat dari rumah jabatan di Kota Makassar bersama rombongan menuju sini," ujar dia.

Rencananya Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI akan memulangkan 168 WNI calon haji tersebut dengan pesawat khusus. Duta Besar RI di Manila didampingi Tim Kemlu langsung mendampingi para WNI dalam penerbangan tersebut.

Pesawat yang membawa 168 WNI calon haji itu akan terbang dari Manila ke Jakarta melalui Makassar, Sulawesi Selatan. 100 penumpang yang berasal dari Sulawesi akan diserahterimakan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di Bandara Hassanudin, Kota Makassar.

Sementara sisanya sebanyak 68 penumpang akan diserahterimakan oleh Duta Besar kepada Pemda masing-masing di Bandara Soetta (Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten). Mereka berasal dari Jatim, Jateng, Jabar, Kaltim, DKI, Banten, Kaltara, Kepulauan Riau dan Sumatera Utara.

Juru Bicara Kemlu RI Arrmanantha Nasir di Jakarta, Kamis 1 September 2016, menyebut para WNI tersebut akan segera pulang. Pemulangan akan dilakukan secara bergelombang dalam dua tahap.

Dari 177 orang, akan ada sembilan WNI yang tetap berada di Filipina sementara 168 lain kembali ke Indonesia. Kesembilan orang itu ditinggal untuk membantu proses investigasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.