Sukses


Ketua MPR Hadiri Seminar Nasional FH Usakti

Ketua MPR menyampaikan soal aspirasi rakyat yang memunculkan satu wacana kuat perlunya menata kembali sistem ketatanegaraan Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Ketua MPR Zulkifli Hasan didaulat menjadi keynote speech dalam acara Seminar Nasional bertajuk 'Format Sistem Pembangunan Nasional' yang selenggarakan Pusat Studi Konstitusi dan Peraturan Perundang- Undangan ( Puskonpp) Fakultas Hukum Universitas Trisakti Jakarta.

Acara yang digelar di aula Flamboyan Gedung Jakarta Design Center ( JDC ) Jakarta, Rabu ( 31/8 ) ini dihadiri juga beberapa anggota Lembaga Pengkajian MPR, anggota Forum Konstitusi, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, perwakilan Lemhanas dan civitas akademika FH Usakti.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua MPR menyampaikan soal banyaknya aspirasi rakyat yang memunculkan satu wacana kuat perlunya menata kembali sistem ketatanegaraan Indonesia.

Kepada para peserta seminar Ketua MPR mengungkapkan bahwa aspirasi masyarakat tersebut telah ditangkap MPR dan dikajii di Badan Pengkajian MPR didukung oleh Lembaga Pengkajian MPR. Dalam kajian tersebut keluar sekitar 15 rumusan salah satunya soal reformulasi sistem perencanaan pembangunan nasional model GBHN.

"Hasil kajian tersebut sudah kami terima dalam Rapat gabungan Pimpinan MPR dan Pimpinan Fraksi serta kelompok DPD MPR RI belum lama ini. Pembahasan walaupun pen pro dan kontra tapi ada satu kesepakatan yakni perlunya muncul sistem perencanaan pembangunan nasional model GBHN. Itu yang sedang dalam proses pembahasan di MPR," ungkapnya.

Diutarakan Ketua MPR, perlunya penataan sistem ketatanegaraan Indonesia sangat urgen dan sangat penting. Untuk itu perlu kerjasama semua elemen bangsa dalam mendiskusikannya serta mensosialisasikannya.

"Peran serta elemen masyarakat seperti para akademisi dan sangat efektif sebab profilnya sangat dipercaya masyarakat karena akademisi terbebas dari konflik kepentingan. Jika yang bicara soal ketatanegaraan penuh dengan konflik kepentingan akan dicurigai rakyat," imbuhnya.

Ketu MPR sangat berharap agar elemen masyarakat sepert para akademisi berperan serta aktif dalam penataan kembali sistem ketatanegaraan Indonesia.

Seminar nasional in sendiri dilaksanakan satu hari penuh membahas soal format sistem pembangunan nasional dengan menampilkan narasumber Mahfud MD, perwakllan Lemhanas dan akademisi Usakti.

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini