Sukses

IAH Bomber Gereja Medan Sempat Kepergok Sang Kakak Rakit Bom

Bomber gereja di Medan IAH dijerat penyidik dengan pasal berlapis.

Liputan6.com, Jakarta - Bomber di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep Medan, Sumatera Utara, IAH diduga pernah merakit bom di rumah kosnya.

Kepala Biro Penerangan Umum Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Pol Agus Rianto mengatakan, IAH belajar merangkai bom dari internet.

"Sebelum melakukan aksi di gereja, tersangka IAH mencoba merangkai. Dia merujuk kepada informasi yang didapat yang bersangkutan, pada saat menonton berita di media, yang dimiliki oleh yang bersangkutan," kata Agus di Mabes Polri, Jakarta, Senin (29/8/2016).

"Sehingga, dibuat dan dicoba pada saat itu memang terjadi ledakan di rumah kosnya," sambung dia.

Agus mengatakan, IAH juga sempat mencoba meledakkan bom di kosnya, tetapi daya ledaknya tidak besar. Bahkan, kakak kandung remaja 18 tahun itu sempat mengetahui aksi adiknya.

"Ledakannya seperti ban pecah dan sempat diketahui kakak yang bersangkutan di tempat kos si IAH," ujar dia.

Berbekal dari di rumah kosnya tersebut, IAH akhirnya melancarkan aksinya di Medan. Namun upayanya itu gagal, setelah bom yang ia rakit tidak meledak sesuai rencana.

IAH sendiri dijerat penyidik dengan pasal berlapis. Mulai dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Terorisme, Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, dan KUHP.

"Ada beberapa undang-undang yang diterapkan kepada yang bersangkutan. Sampai saat ini kita masih menelusuri dan memeriksa tersangka secara intensif, termasuk kemungkinan keterlibatan pihak lain atas peristiwa tersebut," tandas Agus.

IAH meledakkan bom di ranselnya saat misa di Gereja Katolik Santo Yosep Medan, Sumatera Utara pada Minggu pagi 28 Agustus 2016.

Tidak ada korban jiwa dalam aksi bom bunuh diri ini. Namun Pastor Albert S Pandiangan yang saat itu menjadi incaran IAH terluka di lengan kirinya, akibat sabetan pisau remaja 18 tahun itu.

IAH juga terluka di bagian kepalanya. Tak hanya itu, sejumlah jemaat pingsan karena panik akibat peledakan bom berdaya ledak rendah tersebut.

Polda Sumatera Utara masih menelusuri motif dan dugaan adanya keterlibatan pihak lain dalam aksi bom bunuh diri ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.