Sukses

Pengacara: Kebenaran soal Antasari Azhar Tinggal Tunggu Waktu

Pengacara keluarga Nasrudin Zulkarnaen optimistis pelaku pembunuhan bos anak BUMN yang sesungguhnya akan terkuak. Tapi bukan Antasari.

Liputan6.com, Jakarta - Keluarga Nasrudin Zulkarnaen meyakini Antasari Azhar tidak membunuh Direktur PT Putra Rajawali Banjaran itu. Mereka yakin, ada orang besar yang memfitnah Antasari untuk menggulingkannya dari kursi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Nasrudin hanyalah alat untuk menjatuhkan Antasari. Setidaknya, itulah yang diyakini keluarga Nasrudin.

"Nasrudin hanya alat untuk menjatuhkan orang lain. Kasus ini by design. Betapa jengkel dan menyakitkan jika memang kenyataannya demikian," ujar pengacara keluarga bos PT Putra Rajawali Bantaran Nasrudin Zulkarnain, Boenyamin Saiman, kepada Liputan6.com, Jakarta, Sabtu (27/8/2016)

Keluarga Nasrudin pun optimistis sosok pembunuh pria kelahiran Ujung Pandang 12 Desember 1968 itu akan terungkap suatu hari. Nasrudin ditembak di mobilnya, usai bermain golf di Padang Golf Modernland, Kota Tangerang, pada 15 Maret 2009.

"Saya yakin ini soal waktu kok. Kita kan sudah ikhtiar, sudah berusaha. Kita juga terus berdoa. Siapa tahu menjelang ajalnya, si otak pembunuhan yang asli bertobat dan mengaku," kata Boenyamin.

Menurut dia, ada satu lagi kunci agar kasus tersebut 'terang'. Kuncinya adalah bersabar. Boenyamin pun mencontohkan kasus Nelson Mandela yang dituduh melakukan sejumlah tindak pidana di negerinya sendiri.

Penerima Nobel itu menjalani hari-harinya di penjara selama lebih dari 20 tahun.

"Mudah-mudahan Pak Antasari jangan sampai kayak Nelson Mandela. Tapi akhirnya semua orang tahu siapa Nelson. Syaratnya cuma itu tadi, ikhtiar, berdoa, dan sabar. Suatu saat pasti terbongkar kok ini," ucap Boenyamin.

Keluarga Nasrudin pun menyambut baik rencana bebas bersyarat Antasari Azhar. Kebebasan Antasari ini akan mempermudah pergerakannya dan keluarga Nasrudin untuk mencari bukti soal kasus tersebut.

"Walaupun Pak Antasari sudah mengaku ikhlas ya. Tapi selama kita masih bisa berusaha, kenapa tidak?" tukas Boenyamin.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.