Sukses

Top 3: Namanya Jadi Merek Kopi, Jessica Wongso Pasrah

Otto menyatakan, secara kasat mata, dirinya tak melihat mimik kesal atau marah pada wajah kliennya mengenai Jessica Coffeemix.

Liputan6.com, Jakarta - Sefri Haris, warga Kedinding Loh, Gang Palem III No. 66, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, memproduksi kopi dengan menyertakan nama Jessica Wongso.

Mengetahui namanya dijadikan merek kopi instan, reaksi terdakwa pembunuh Wayan Mirna Salihin ini hanya pasrah dan menyerahkan semua urusan hukum ke pengacaranya Otto Hasibuan.

Berita ini menjadi berita yang paling banyak diburu pembaca Liputan6.com di kanal News, Kamis (25/8/2016).

Kabar lainnya yang tak kalah menyita perhatian adalah pertemuan Antasari Azhar dengan Nasrudin Zulkarnaen sebelum tewas ditembak dan kisah gadis remaja yang dicabuli pengemudi ojek di tepi danau.

Berikut rangkuman berita terpopuler yang terangkum dalam Top News:

1. Reaksi Jessica Wongso Saat Namanya Jadi Merek Kopi

Jessica Kumala Wongso bersama kuasa hukumnya saat menjalani sidang lanjutan di PN Jakarta Pusat, Senin (15/8). Sidang tersebut dengan agenda pendengaran Saksi ahli psikologi klinis Antonia Ratih Handayani. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Jessica Kumala Wongso mengetahui namanya dijadikan merek kopi instan dan wajahnya dipajang sebagai model produk tersebut.

"Jessica tahu. Reaksinya ya dia bilang 'bagaimana baiknya sajalah Pak Otto'," kata Penasihat Hukum Jessica, Otto Hasibuan kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu 24 Agustus 2016. 

Otto menyatakan, secara kasat mata, dirinya tak melihat mimik kesal atau marah pada wajah kliennya mengenai Jessica Coffeemix. Namun Otto dan timnya tetap mempertimbangkan dampak ke depan bagi psikologi Jessica.

"Jessica kan tidak pedendam atau pemarah ya meskipun itu sebenarnya melanggar hukum ya, karena menggunakan foto tanpa izin melanggar undang-undang. Akan kita pertimbangkan bagaimana dampaknya, ada dampak baik atau buruknya apa tidak," jelas Otto.

Selengkapnya...

2. Antasari: Sebelum Ditembak, Nasrudin Beri Laporan Korupsi ke KPK

Antasari Azhar (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar mengungkap pertemuannya dengan Nasrudin Zulkarnaen sebelum bos PT Putra Rajawali Banjaran itu tewas ditembak.

Antasari bercerita, dalam program 'Mata Najwa' yang ditayangkan Rabu 24 Agustus 2016, jauh sebelum peristiwa pembunuhan itu Nasrudin pernah mendatanginya dan meminta tolong.

Kemudian, ujar Antasari, Nasrudin mengeluarkan surat administrasi yang ditandatangani Menteri BUMN kala itu Sugiharto. Isinya, menunjuk Nasrudin sebagai salah satu direktur di RNI.

"Ini Pak salah satu legalitasnya tetapi saya belum dilantik," kata Nasrudin pada Antasari.

"Urusan saya adalah pemberantasan korupsi. Kalau ada info korupsi, boleh lapor ke saya," kata Antasari pada Nasrudin.

Kemudian, Nasrudin membawa segepok bukti korupsi di perusahaan BUMN kepada Antasari. 

Selengkapnya...

3. Pengemudi Ojek Perkosa Gadis Remaja di Tepi Danau

Penerbitan Perppu ini memperlihatkan keseriusan Pemerintah menangani masalah pemerkosaan, kejahatan dan kekerasan seksual pada anak.

Sukardi akhirnya menghuni hotel prodeo milik Polsek Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Pria 37 tahun itu ditahan karena diduga memperkosa perempuan 16 tahun berinisial DS. Pengemudi ojek itu memperkosa DS di tepi danau Cincin, Tanah Merah, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin 22 Agustus 2016.

Sukardi awalnya membujuk DS dan dijanjikan uang jajan Rp 8.000. Dengan rasa takut, DS pun menuruti kemauan Sukardi, yang meminta bocah di bawah umur itu berbaring di tepi Danau Cincin. Sukardi pun mencabuli DS.

"Awalnya, mengajak korban ngobrol. Setelah itu pelaku menyuruh korban tidur di bawah rumput dan terjadilah," beber Franz.

DS saat itu ingin berteriak, namun tak sanggup, lantaran berat badan Sukardi mengancam. 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini