Sukses

Reaksi Jessica Wongso Saat Namanya Jadi Merek Kopi

Otto menyatakan, secara kasat mata, dirinya tak melihat mimik kesal atau marah pada wajah kliennya

Liputan6.com, Jakarta - Jessica Kumala Wongso mengetahui namanya dijadikan merek kopi instan dan wajahnya dipajang sebagai model produk tersebut. Produsen Jessica Coffemix Sefri Haris bahkan belum meminta izin kepada dirinya terkait pencantuman nama dan foto Jessica pada kemasan produknya. Lantas bagaimana reaksi terdakwa pembunuh Wayan Mirna Salihin ini?

"Jessica tahu. Reaksinya ya dia bilang 'bagaimana baiknya sajalah Pak Otto'," kata Penasihat Hukum Jessica, Otto Hasibuan kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu 24 Agustus 2016. 

Otto menyatakan, secara kasat mata, dirinya tak melihat mimik kesal atau marah pada wajah kliennya mengenai Jessica Coffeemix. Namun Otto dan timnya tetap mempertimbangkan dampak ke depan bagi psikologi Jessica. Jika dinilai merugikan, maka Otto akan mengambil langkah hukum, sebab Sefri dinilai telah melanggar undang-undang hak cipta.

"Jessica kan tidak pedendam atau pemarah ya meskipun itu sebenarnya melanggar hukum ya, karena menggunakan foto tanpa izin melanggar undang-undang. Akan kita pertimbangkan bagaimana dampaknya, ada dampak baik atau buruknya apa tidak," jelas Otto.

"Tapi nanti kita pikirkan langkah hukumnya gimana, harus ditempuh atau tidak," imbuh dia.

Sebaliknya, jika beredarnya Jessica Coffeemix tak membawa dampak buruk yang berarti bagi kliennya, maka Otto tak akan mempermasalahkan usaha yang baru dirintis Sefri tersebut.

"Kita pertimbangkan baik-baiklah. Kalau itu tidak berdampak, ya tidak masalah. Kita tak pernah mikir macam-macam ke orang kok," ujar dia.

Sefri Haris, warga Kedinding Loh, Gang Palem III no. 66, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, memproduksi kopi dengan menyertakan nama Jessica, yang kini tenar setelah berurusan dengan polisi dalam kasus kopi bersianida.

Sefri mencoba peruntungan dengan menciptakan Jessica Coffeemix lantaran desakan ekonomi. Ia harus membayar tunggakan kontrakannya.

Lelaki yang awalnya bekerja sebagai penjaja es krim ini mengatakan, Jessica Coffeemix awalnya tak laku di pasaran saat ia mempromosikan dari warung ke warung. Akhirnya Sefri memiliki ide untuk memasarkan Jessica Coffeemix lewat akun media sosial Facebook.

"Sejak saya upload di Facebook, kopi saya mulai dikenal dan sejak saat itu mulai banyak yang pesan," kata Sefri kepada Liputan6.com, Selasa 23 Agustus 2016.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.