Sukses

Tergeletak di RS, Polisi Pembobol Mesin ATM Tetap Diborgol

Dari tangan pelaku, polisi menyita sejumlah barang bukti seperti satu set alat las, sepucuk airsoft gun, pisau dapur, dan golok.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya Valino Vernando Sianipar (22), yang diringkus usai mencoba membobol ATM BRI di Bekasi, kini masih menjalani perawatan di RS Polri Kramatjati Jakarta Timur.  

Sebagai tahanan, polisi memborgol tangan Valino untuk mengantisipasi Valino tidak melarikan diri.

"Yang bersangkutan masih di Kramatjati. Masih dirawat. Perawatan tahanan prosedurnya diborgol," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa 23 Agustus 2016.

Menurut Awi, meski kondisi Valino tidak memungkinkan untuk diperiksa karena cidera di kepala dan kakinya belum pulih, Polda tetap menjalankan proses penyidikan dugaan tindak pidana percobaan pencurian disertai kekerasan Valino.

"Proses penyidikan jalan, pemeriksaan saksi, penyitaan barang bukti, serta SPDP (Surat Perintah Dimulainya Penyidikan) sudah diserahkan ke jaksa," ujar Awi.

Awi mengatakan, sebenarnya Valino bisa diajak berkomunikasi seputar tindakan nekatnya menciderai wajah institusi Polri. Namun sesuai Kitab Undang-Undang Acara Hukum Pidana (KUHAP), keterangan tersangka tidak sah bilamana kondisi kesehatan tersangka tidak benar-benar sehat.

"Pemeriksaan tersangka belum, karena mengingat kondisinya masih dirawat di rumah sakit. Karena saat memberikan keterangan, tersangka harus benar-benar sehat toh," jelas Awi.

Dengan demikian, motif polisi muda itu membobol mesin ATM masih menjadi tanda tanya besar. Awi membantah bilamana ada spekulasi, Valino membobol ATM karena kondisi ekonominya sebagai anggota polisi tidak sejahtera.

"Motifnya ya sementara dia mengaku ya mau melakukan saja berdua dengan temannya yang meninggal itu. Tapi nanti akan diperiksa lagi. Kalau tidak sejahtera saya rasa tak mungkin, karena mobil yang dipakai untuk melakukan kejahatan itu punya dia," ungkap Awi.

Mengacungkan Senjata

Wajah Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) tercoreng dengan ulah anggotanya yang mencoba membobol ATM di Kertasari, Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu 17 Agustus 2016. Pelaku diketahui bernama Valino Vernando Sianipar, personel Direktorat Sabhara.

Anggota reserse kriminal setempat yang mendapat laporan tersebut, mendapati sebuah mobil Daihatsu Ayla berpelat B 1935 PAC dalam kondisi menyala dengan seorang penumpang di dalamnya. Lalu saat menengok ke dalam ATM BRI, anggota melihat Valino Vernando sedang mengelas mesin ATM.

"Perwira yang memimpin anggota untuk melakukan penyergapan berteriak dan melepaskan tembakan peringatan, tapi oknum ini malah lari ke mobilnya sambil mengacungkan senjata. Akhirnya dikejar sambil anggota berusaha menghentikan mobilnya," ujar Awi.

Petugas pun memberondong mobil pelaku dengan timah panas dan mengejar hingga sejauh satu kilometer dari lokasi ATM. Mobil pelaku akhirnya berhenti setelah menabrak pohon dan sebuah ruko.

Saat digeledah, pelaku lainnya didapati telah meninggal dunia sementara Valino yang bertugas di Unit Patroli Motor mengalami cidera di kepala dan paha kanan.

"Identitas pelaku lainnya berinisial M, masih berstatus pelajar dan di bawah umur," sambung Awi.

Pelaku lalu dibawa ke Polsek Pebayuran dan dijemput oleh anggota Propam Polres Polda Metro Jaya. Dari tangan pelaku, polisi menyita sejumlah barang bukti seperti satu set alat las, sepucuk airsoft gun, pisau dapur, dan golok.

"Pelaku yang tewas kami bawa ke RS Polri (Kramatjati)," tutup Awi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini