Sukses

Polisi Akui Salah Saat Serahkan Jasad Akseyna ke Forensik

Polda Metro Jaya mengakui salah prosedur ketika menyerahkan jasad Akseyna dalam kondisi telanjang ke forensik.

Liputan6.com, Jakarta - Satu setengah tahun berlalu, polisi belum juga berhasil mengungkap kasus pembunuhan mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI) Akseyna Ahad Dori. Ditanyai perkembangan penyidikan kasus tersebut, polisi mengakui adanya kesalahan penanganan saat pihaknya menyerahkan jasad Akseyna untuk diautopsi.

"Kondisi mayat (Akseyna) diserahkan ke RS Polri Kramatjati dalam keadaan telanjang. Pihak identifikasi tahunya kondisi mayat dalam keadaan telanjang, padahal saat ditemukan pakai baju, bawa tas ransel isi batu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (23/8/2016).

"Memang ada kesalahan penanganan di TKP (tempat kejadian perkara) awal, Danau Kenanga UI," Awi menambahkan.

Awi menjelaskan penyidik Unit I Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menemukan adanya kesalahan prosedur penyerahan jasad Akseyna saat melakukan gelar perkara ulang, awal Juni lalu.

"Sudah kami gelar kembali (perkaranya), sekitar dua bulan yang lalu, awal Juni," kata Awi.

Pada Kamis 26 Maret 2015, mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bernama Roni menemukan sesosok tubuh pria tak bernyawa mengambang di Danau Kenanga, UI, Depok, Jawa Barat. Jenazah tersebut ditemukan dalam kondisi membengkak, tanpa identitas dan menggendong ransel berisi 5 buah batu konblok.

Hanya jaket berlogo UI yang mengindikasikan jasad tersebut seorang mahasiswa. Sesuai prosedur kepolisian, aparat Polsek Beji dan Polres Kota Depok mengevakuasi jasad tanpa nama tersebut ke RS Polri Kramatjati guna pemeriksaan lanjutan, yakni autopsi.

Pada Senin 30 Maret 2015, jasad misterius itu teridentifikasi. Sepasang suami-istri asal Yogyakarta mendatangi Mapolresta Depok dan RS Polri Kramat Jati. Mereka yakin jasad tersebut adalah putranya, Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI.

Pemuda yang akrab disapa Ace tersebut diketahui menghilang berhari-hari. Ia adalah anak seorang perwira menengah TNI Angkatan Udara (AU) Kolonel (Sus) Mardoto. Polisi semula berkeyakinan Akseyna mati bunuh diri karena mendapati surat wasiat yang diduga ditulis Ace di kamar kosnya. Namun akhirnya polisi berketetapan Ace tewas karena perbuatan jahat seseorang. Ace dibunuh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.