Sukses

Sambangi BNN, Haris Kontras Bahas Cuitan Freddy Budiman

Haris Azhar dan BNN akan membahas perkembangan terbaru penyelidikan internal soal cerita Freddy Budiman.

Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar mendatangi Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN). Sekitar pukul 06.00 WIB, Haris tiba di kantor lembaga antinarkoba itu untuk membahas cuitannya di Facebook soal curahan hati terpidana mati Freddy Budiman.

"Sebetulnya karena sudah lama BNN mengundang saya Pak Irtama (Inspektorat Utama BNN). Terutama yang ditugaskan oleh Pak Buwas itu memang sudah lama minta saya ke BNN, untuk cerita-cerita perihal curhat Facebook saya," tutur Haris di Kantor BNN, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (23/8/2016).

Dia mengaku bertemu dengan Kepala BNN Komjen Budi Waseso atau Buwas serta Kabag Humas BNN Kombes Slamet Pribadi. Mereka akan membahas perkembangan terbaru penyelidikan internal soal testimoni Freddy Budiman.

"Saya bilang oke, tapi saya minta ketemunya sekalian sama Pak Kepala BNN, sama Pak Slamet juga. Akhirnya diatur supaya bertiga ini bisa bertemu saya dan temen-temen. Saya menunaikan janji lama, sekalian juga meng-update perkembangan masing-masing," jelas Haris.

Selain itu, dia akan menjelaskan soal sikapnya yang belum mau sepenuhnya terbuka kepada BNN. Dia mengungkap ada beberapa hal yang mendasari sikapnya tersebut.

"Nanti Pak Slamet bisa cerita bagaimana di internal. Saya juga kasih update, saya juga kasih alasan kenapa saya belum bisa full bekerja sama dengan pihak BNN. Karena ada satu dua hal yang kita sendiri masih prihatin, seperti soal perlindungan saksi terkait dengan upaya membongkar terkait persoalan sesuai keterangan Freddy Budiman," ujar Haris.

Dia mengatakan Kontras dan BNN akan membahas upaya penindaklanjutan dari penyelidikan internal BNN dan keterangan yang dia berikan.

"Bukan berikan, tapi kita diskusikan bagaimana menindaklanjutinya. Tadi saya juga sudah bilang ke Pak Buwas. Mungkin penting supaya BNN juga turut serta mendorong untuk bicara ke Presiden, penting ada tim gabungan yang dapat mandat kuat dari Pak Presiden supaya bisa lebih optimal. Karena ini tambahan informasinya ada di berbagai macam tempat dan butuh jaminan lebih jauh," Haris menandaskan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.