Sukses

Pemerintah Antisipasi Suhu Tinggi di Arafah dan Mina

Puncak penyelenggaraan ibadah haji 1437H/2016M sendiri yaitu wukuf di Arafah yang diperkirakan akan jatuh pada 10 September 2016.

Liputan6.com, Mekah - Pemerintah secara khusus akan mempersiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi suhu di Kota Mekah yang terus meningkat menjelang puncak ibadah haji 1437H, terutama saat kegiatan di Arafah dan Mina (Armina).

Pada Minggu kemarin, suhu udara di Kota Mekah tercatat mencapai 44 derajat Celcius dengan kelembapan 43 persen dan kecepatan angin 3 kilometer per jam. Ini adalah suhu tertinggi sejak 9 Agustus 2016 atau saat kedatangan kelompok terbang (kloter) pertama di Madinah, Arab Saudi.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil mengatakan, pemerintah akan secara khusus membahas langkah-langkah guna mengantisipasi cuaca panas itu menjelang kegiatan di Arafah dan Mina, terutama terkait dampaknya pada kesehatan jemaah dan kepatuhan pada jadwal pelaksanaan lontar jumrah.

"Saat lempar jumrah, sudah ada jadwal untuk melindungi jemaah dari kemungkinan buruk akibat berdesakan dengan jemaah seluruh dunia. Kalau tidak ada penjadwalan, ada kemungkinan jemaah melontar pada waktu dan tempat yang sama, itu hal yang harus diantisipasi," kata Abdul Djamil seperti dikutip Antara, Minggu 21 Agustus 2016.

Puncak penyelenggaraan ibadah haji 1437H/2016M sendiri yaitu wukuf di Arafah yang diperkirakan akan jatuh pada 10 September 2016.

Jemaah akan mulai digerakkan menuju Arafah sehari sebelumnya. Setelah mengikuti prosesi wukuf, jemaah haji akan menuju Muzdalifah dan Mina. Untuk jemaah nafar awal akan berada di Mina sampai 12 Dzulhijjah (13 September), sedang jemaah yang mengambil nafar tsani akan berada di Mina sampai 13 Dzulhijjah (14 September).

Sementara itu, hingga hari ke-13 kedatangan jemaah haji di Arab Saudi tercatat 13.254 anggota jemaah menjalani berbagai jenis perawatan yaitu rawat jalan, rawat inap dan dirujuk ke fasilitas yang lebih tinggi. Mereka tersebar di bandara, Madinah dan Mekah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini