Sukses

Kain Impor Makin Banjiri Pasar Lokal

Dibukanya pasar bebas berdampak pada semakin membanjirnya kain impor ke Indonesia. Kondisi ini sudah dirasakan para pedagang kain di Pasar Badung yang menjadi sentra penjualan garmen di Kota Denpasar, Bali.

Liputan6.com, Denpasar: Sejak dibukanya pasar bebas, berbagai jenis kain impor dengan kualitas bagus dan murah kini dengan mudah diperoleh konsumen. Seperti yang terjadi di Pasar Badung yang selama ini menjadi sentra penjualan tekstil di Denpasar, Bali. Dari pantauan SCTV, Selasa (5/1), berbagai jenis kain dari Cina, India, Jepang, dan Korea makin mudah ditemukan dengan harga yang sangat terjangkau. Hal ini tentu saja sangat memukul produk garmen lokal yang harganya lebih mahal tapi kualitasnya tak lebih bagus dari garmen impor.
 
Kain brokat asal Jepang misalnya, harganya hanya Rp 25 ribu per meter sedangkan brokat lokal di atas Rp 50 ribu. Kain satin dari Cina dijual Rp 30 ribu per meter, sementara kain lokal 35 sampai 50 ribu rupiah.
 
Garmen impor ini diperkirakan akan semakin membanjiri pasar dalam negeri. Dengan demikian tinggal menunggu waktunya saja bagi industri tekstil lokal untuk mati yang akan mengakibatkan semakin banyaknya pengangguran.(IAN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini