Sukses

6 Calon Haji Indonesia Dirawat di Klinik Kesehatan Akibat Pikun

Jika tidak saling menjaga, jemaah yang berada di keramaian Kota Mekah dikhawatirkan akan hilang.

Liputan6.com, Madinah - Sebanyak enam calon haji sedang menjalani perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah, Arab Saudi. Mereka yang semuanya berjenis perempuan itu kebanyakan mengalami gangguan memori ataupun disorientasi waktu dan tempat juga dehidrasi. Usianya antara 60-70 tahun.

Menurut data KKHI, hingga Kamis pukul 21.46 Waktu Arab Saudi atau Jumat pukul 01.47 WIB, enam jemaah yang sedang menjalani perawatan yaitu Kiyarni binti Sutan Kholat, Khatijah binti Ibrahim, Wartiyah binti Wajik, Rusmiati binti Asram, Asma binti Mian, dan Daryati binti Abdul Latif.

Menurut petugas kesehatan daerah kerja Madinah, dr Noki Irawan Saputra, para jemaah tersebut mengalami gangguan memori atas kejadian terkini. Namun mereka ingat dengan peristiwa pada dua hari ke belakang.

"Ada pasien alami gangguan memori atau pikun sejak siang. Kejadian yang lalu masih ingat dia. Pikun ini terjadi lantaran adanya lingkungan baru, suasana baru, teman baru hingga membuatnya stres. Nah stres itu jadi pencetusnya," jelas Noki kepada Liputan6.com di kantor KKHI Madinah, Kamis 11 Agustus 2016.

Dia menyatakan kondisi itu akan terjadi lebih parah saat di Mekah nanti. Ini lantaran suasana di sana lebih ramai dan lebih berjubel kala jelang puncak haji tiba. Karena itu perlu ada pengawasan khusus terhadap jemaah yang memiliki kondisi tersebut.

"Kita imbau untuk kelompoknya saling membantu, saling menjaga dan mengerti jika ada temannya yang memiliki kekurangan," imbau Noki.

Karena jika tidak saling menjaga, jemaah yang berada di keramaian Kota Mekah dikhawatirkan akan hilang. Hal ini akan membuatnya bingung hingga menimbulkan kondisi yang rawan.

"Hilang, terus mutar-mutar cari jalan. Hingga akhirnya dehidrasi. Kita ingatkan teman sekamar agar mengawasi temannya yang punya kekurangan. Tidak boleh sibuk sendiri," ujar Noki.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.