Sukses


Oesman Sapta: Bengkayang Harus Membangun Infrastruktur

Infrastruktur yang dimaksud Oesman Sapta antara lain listrik, pelabuhan, dan pabrik.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua MPR Oesman Sapta mengibaratkan Kabupaten Bengkayang sebagai gadis cantik jelita yang sedang didekati banyak orang. Sebab Kabupaten Bengkayang menyimpan sumber daya (bahan baku) yang melimpah.

"Kabupaten Bengkayang menjadi sosok jelita. Banyak yang mendekati karena memiliki berlimpah bahan baku," kata Oesman Sapta dalam serap aspirasi dengan masyarakat Bengkayang di Kantor Gubernur Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (4/8). Serap aspirasi ini dihadiri jajaran SKPD, camat dan kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, mahasiswa, dan pelajar.

Oesman Sapta meminta Pemda Bengkayang untuk tidak mengekspor bahan baku mentah melainkan sudah diolah menjadi barang jadi atau setengah jadi.

"Untuk itu harus ada pabrik di sini. Tapi pabrik pun membutuhkan listrik. Listrik menjadi harga mati," jelas Oso, sapaan akrab Oesman Sapta.

Kabupaten Bengkayang, lanjut Oso, harus membangun infrastruktur, membangun pelabuhan, untuk bisa melakukan ekspor. Saat ini ekspor melalui provinsi lain. Akhirnya daerah lain yang menikmati bahan baku dari Bengkayang.

Menurut Oso, kunjungan ke Kabupaten Bengkayang untuk memastikan secara langsung masyarakat hidup sejahtera. "Pemda harus membangun infrastruktur supaya daerah tidak hanya menjadi penonton. Jangan sampai ketinggalan dari daerah lain. Pembangunan dilakukan sinergi secara bersama-sama dan gotong royong," tambahnya.

Bagi Oso, Kabupaten Bengkayang sejak dimekarkan pada tahun 1998 menjadi kabupaten pemekaran yang lebih berkembang dibanding daerah pemekaran lainnya.

"Tapi ekonominya belum berkembang baik. Ekonomi kabupaten ini harus ditingkatkan," ujarnya.

Sementara itu Wakil Bupati A. Naon berharap kunjungan Wakil Ketua MPR ini bisa menampung dan mendeteksi masalah di Kabupaten Bengkayang. Permasalahan itu di antaranya keterbatasan infrastruktur baik fisik maupun non fisik, yang berpengaruh pada ekonomi, investasi, kemiskinan.

"Dari kunjungan kerja ini semoga kepentingan daerah dapat diperjuangkan di tingkat nasional," pintanya.

Selain itu kunjungan kerja ini untuk mendapat informasi tentang daerah perbatasan seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, penyelundupan narkoba, trafficking. "Untuk dicarikan solusi sehingga memperkokoh empat pilar," ujarnya.

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini