Sukses

Isak Tangis Iringi Pemakaman Gus Dur

Isak tangis mengiringi pemakaman mantan Presiden Abdurrahman Wahid di kompleks Ponpes Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, pukul 13.35 WIB. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta rakyat Indonesia mengenang almarhum sebagai Bapak Pluralisme Indonesia.

Liputan6.com, Jombang: Pemakaman mantan Presiden Abdurrahman Wahid di kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, Kamis (31/12), diiringi isak tangis. Pemakaman yang berlangsung pada pukul 13.35 WIB itu diawali dengan upacara yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Mereka yang menangis tidak hanya keluarga Gus Dur, tapi juga para kerabat serta ribuan warga nahdliyin, yang memenuhi kawasan kompleks Ponpes Tebu Ireng. Bahkan seorang pengurus PBNU tampak menangis karena tidak kuat menahan haru melepas kepergian tokoh kharismatik yang sangat dihormati.

Presiden Yudhoyono dalam pidato perpisahan melepas jenazah mantan presiden ke-4 RI ini, meminta rakyat Indonesia mengenang almarhum sebagai Bapak Pluralisme Indonesia. "Selamat jalan Bapak Pluralisme. Semoga tenang di sisi Allah SWT," ucap SBY.

Gus Dur yang dilahirkan di Jombang pada 4 Agustus 1940, meninggal pada Rabu kemarin, pukul 18.45 WIB, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Mantan Presiden ke-4 RI ini meninggal dunia akibat komplikasi penyakit yang diidapnya.(ETA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.