Sukses

Pengusaha Asal Tiongkok Ditemukan Tewas di Vila Mewah Sukabumi

Hantze yang memiliki toko di kawasan Mangga Dua, Jakarta Pusat itu diduga warga negara Tiongkok.

Liputan6.com, Depok - Hantze Termanus, pengusaha tekstil tewas di vila mewahnya kawasan Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu malam 31 Juli 2016. Pengusaha berumur 60 tahun itu merupakan warga asal Tiongkok.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, dia meninggal diduga akibat pembunuhan di vila mewahnya kawasan Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu malam 31 Juli 2016.

"Kabar terakhir Minggu malam. Saya lihat di TV gitu, katanya meninggal dibunuh," kata Dwi, asisten rumah tangga Hantze, di Cinere, Depok, Jawa Barat, Rabu (3/8/2016).

Menurut Dwi, sang majikan bersama sopirnya pribadinya, Angga, memang sering ke vila mewahnya di Sukabumi. "Setahu saya vila itu memang milik dia. Dia sering bolak balik ke vila itu. Terakhir, ya Jumat lalu dianter sama sopir," ujar dia.

Hantze memiliki toko di kawasan Mangga Dua, Jakarta Pusat. Usai dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, jenazah Hantze dimakamkan di rumah saudaranya di Gunung Sahari, Jakarta Pusat hari ini.

"Hari ini katanya dimakamin di TPU yang dekat dengan rumah saudaranya," pungkas Dwi.

Asisten rumah tangga lainnya, Ipah, mengatakan Hantze tinggal bersama ibunya, Yan Zuanzi dan tujuh asisten rumah tangga di Jalan Sawo nomor 85/86, Cinere, Depok, Jawa Barat.

"Lima pembantunya laki-laki. Sedangkan, dua lainnya perempuan, termasuk saya," kata dia.

Menurut Ipah, sang majikan dikenal pendiam. Kalau pun ngobrol hanya dengan ibunya. Namun, berbeda jika ada teman-temanya datang.

"Saya sering melihat rumah ini ramai dengan pria-pria yang tak saya kenal. Sama mereka dia baru suka bercanda," ucap perempuan 23 tahun yang baru bekerja dua bulan di rumah itu.

"Kalau di sini, (Hantze) cuma sebentar saja, terus langsung berangkat lagi," imbuh Ipah.

Sementara, Syahriel, satpam rumah tersebut menyebutkan, Hantze jarang bergaul dengan warga di lingkungannya. Sebab, pengusaha tekstil itu sibuk dengan pekerjaannya.

"Orangnya baik dan dermawan. Biasanya berangkat pagi pulangnya larut malam," pungkas Syahriel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.