Sukses

Top 3: Haris Azhar Jawab Keraguan atas Pengakuan Freddy Budiman

Diakui Haris kalau saat itu tidak ada alat perekam atau pencatat yang dapat dibawa karena aturan di Lapas Nusakambangan sangat ketat.

Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Kontras Haris Azhar menegaskan, tulisan soal cerita Freddy Budiman kepadanya memang benar. Namun, saat ini sudah tak bisa untuk meminta konfirmasi kepada Freddy Budiman tentang pertemuan keduanya. Kabar ini menjadi berita yang paling kerap dibaca sepanjang Sabtu hingga Minggu pagi ini.

Disusul oleh berita tentang pesan terakhir terpidana mati Michael Titus Igweh untuk sang istri sebelum dieksekusi. Demikian pula dengan ulasan panjang eksekusi mati yang dilaksanakan di Pulau Nusakambangan pada Jumat dinihari.

Top 3 News Selengkapnya:

1. Haris Azhar: Siapa yang Bisa Bangunkan Freddy Budiman?

Koordinator KontraS, Haris Azhar (kiri) memberikan penyataan di kantor KontraS, Jakarta, Rabu (2/3/2016). KontraS beserta keluarga korban pelanggaran HAM masa lalu mendesak pencopotan Jaksa Agung. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar menegaskan, tulisan soal cerita Freddy Budiman kepadanya memang benar. Namun, diakui Haris kalau saat itu tidak ada alat perekam atau pencatat yang dapat dibawa karena aturan di Lapas Nusakambangan sangat ketat.

Tapi, gambaran suasana dan lokasi saat Freddy bercerita kepadanya, menurut dia harusnya bisa dijadikan mereka yang ragu untuk dijadikan bahan pertimbangan. Karena, saat ini sudah tak bisa untuk meminta konfirmasi kepada Freddy Budiman tentang pertemuan keduanya.

"Siapa yang bisa bangunkan Freddy Budiman? Ada petunjuk lain yang bisa dikembangkan dan saya gambarkan tentang tempat. Dan itu bisa buat informasi tambahan," kata Haris di kantor Kontras di Kramat Senen, Jakarta Pusat, Jumat (29/7/2016) malam.

Selengkapnya...

2. Pesan Terakhir Michael Titus untuk Istri Sebelum Dieksekusi Mati

Terpidana mati narkotika asal Nigeria Michael Titus Igweh (Pramita Tristiawati/Liputan6.com)

Salah satu terpidana yang sudah dieksekusi mati, Michael Titus Igweh, berpesan kepada istrinya, Felicia, sebelum dia ditembak mati. Menurut Felicia, kabar eksekusi terhadap suaminya itu sungguh mendadak. Namun, ia masih ingat dan berharap bisa melaksanakan amanat suaminya.

"Waktu saya masih di Nigeria, Michael menghubungi saya dan mengatakan ada kabar buruk. 'Mami, ada kabar buruk kalau pengajuan Peninjauan Kembali tahap II ditolak oleh Mahkamah Agung (MA). Apa pun yang terjadi kamu harus siap'," ujar Felicia menirukan ucapan Titus.

Mendadak sontak kabar itu membuat Felicia gundah. Apalagi pada pukul 03.00 WIB, Kamis, 28 Juli 2016, ia ditelepon dan diberitahu bahwa suaminya bakal ditembak mati beberapa jam lagi.

Selengkapnya...

3. Malam Jumat Kliwon Terakhir 4 Terpidana Mati

Sejumlah polisi berjaga saat ambulans pembawa jenazah eksekusi mati tiba di dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa tengah,Jumat (29/7). Eksekusi mati tahap tiga terhadap terpidana mati kasus narkoba sudah dilaksanakan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Hujan deras tiba-tiba turun menjelang eksekusi mati di Nusakambangan tengah malam itu. Angin kencang yang mengiringi menambah ketegangan. Petir menyambar disertai suara menggelar. Tak lama berselang, kabar datang. Eksekusi mati telah dilakukan.

Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung Noor Rachmat memastikan pihaknya hanya mengeksekusi empat terpidana mati pada eksekusi mati jilid III kali ini. Mereka adalah Freddy Budiman, Seck Osmane, Michael Titus, dan Humprey Ejike.

"Sementara empat yang dieksekusi mati tepat pukul 00.45 WIB," kata Noor Rachmat di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat, 29 Juli 2016 dinihari.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini