Ketua MPR Hadiri Pembukaan Rakorgub Wilayah Sumatera

Liputan6.com, Jakarta Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Selasa (26/7) menghadiri seremoni pembukaan resmi Rapat Koordinasi Gubernur Se-Wilayah Sumatera 2016. Acara yang diselenggarakan di ballroom Hotel Novotel Bandar Lampung itu dihadiri Sekretaris Jenderal Kemendagri, gubernur, bupati dan wali kota seluruh wilayah Sumatera, serta Forkopimda Provinsi Lampung.

Gubernur Lampung Ridho Ficardo sebagai tuan rumah rakorgub mengungkapkan bahwa rakorgub ini bertujuan untuk menyatukan visi, menyamakan persepsi, dan membentuk sinergitas antar wilayah Sumatera dalam membangun wilayah Sumatera dalam segala bidang, seperti perekenomian, pariwisata, sosial, dan budaya.

"Dalam rakorgub ini akan secara detil membahas tentang segala hal yang pada tujuannya untuk kesejahteraan rakyat Sumatera," katanya.

Dalam kesempatan yang sama Ketua MPR RI menitipkan pesan kepada para kepala daerah seluruh Sumatera bahwa tujuan Indonesia merdeka adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Kalau itu sudah tercapai tidak ada lagi yang patut dikhawatirkan. Dampak lanjutan dari keadilan sosial yang dirasakan rakyat akan baik.

"Untuk mewujudkan keadilan sosial perlu diperhatikan soal kesenjangan. Jurang antara si kaya dan si miskin jangan terlalu besar. Saya tidak anti kepada orang kaya tapi yang sukses dan kaya harus memperhatikan rakyat yang masih kekurangan," ujarnya.

Fakta di lapangan, kata Zulkifli, masih banyak rakyat Indonesia yang hidup kekurangan, bertani, tapi tidak memiliki lahan dan hanya menjadi buruh. Sedangkan wilayah Indonesia begitu luas dan lahan hanya dikuasai segelintir orang berpunya.

"Kesenjangan ini harus betul-betul diperhatikan para kepala daerah agar terwujud keadilan sosial untuk seluruh rakyat. Pesan saya selanjutnya adalah setialah kepada konstitusi dan patuhilah perundang-undangan Indonesia yang berlaku," katanya.

Acara seremoni pembukaan Rakorgub 2016 sendiri diisi berbagai acara seni dan budaya yang menarik dari berbagai daerah di Sumatera terutama wilayah Lampung seperti tarian daerah, peragaan busana hasil kerajinan rakyat, kuliner khas daerah sampai pernak pernik suvenir dan hasil pertanian daerah.

(*)