Sukses

Keluarga Tak Terima Farah Disebut Wanita Panggilan

Gaji yang diterima Farah sebagai resepsionis bank sudah cukup besar, karena itu keluarga tak percaya bila Farah disebut wanita panggilan.

Liputan6.com, Tangerang - Hampir sepekan Farah Nikmah Ridallah (23) tewas di tangan Calvin Supargo. Jasad Farah ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam boks plastik di kawasan PIK di kolong Tol JORR, Penjaringan, Jakarta Utara. Penyelidikan atas kasus ini pun hingga kini masih terus dilakukan.

Namun demikian, ada yang masih mengganjal bagi keluarga mendiang Farah. Mereka tak terima bila Farah disebut sebagai wanita panggilan. Keluarga pun meminta kepolisian untuk mencabut perkataan bila Farah adalah pekerja seks komersial (PSK).

"Saya menyayangkan pernyataan Polda yang bilang adik saya PSK. Bisa dibayar. Adik saya tidak begitu," ujar Ahmad Khafi Maulana, kakak pertama Farah, saat ditemui di rumahnya, Jalan Raden Fatah Nomor 17, Kelurahan Sudimara Barat, RT 002/06, Ciledug, Kota Tangerang.

Menurut dia, gaji yang diterima adiknya sebagai resepsionis di salah satu bank swasta sudah cukup besar. Malah, nominalnya lebih besar dari yang dikabarkan dibayarkan Cavin kepada Farah.

"Itu bisa-bisanya si tersangka saja ngomong buat bela diri, nuduh adik saya. Apalagi korbannya sudah meninggal, enggak ada yang bisa membantah," kata Khafi.

Untuk memastikan, bahkan pihak keluarga sudah mengecek sendiri ke rekening pribadi Farah apakah ada transaksi mencurigakan. Selain itu, keluarga juga mengecek kepemilikan uang tunai Farah. Hal itu dilakukan untuk membuktikan bila Farah bukanlah wanita panggilan seperti yang disebutkan selama ini.

"Kalaupun Farah memiliki mobil pribadi, Khafi menyebutkan mobil tersebut milik keluarga. Itu dibayarnya juga patungan, saya, ibu, enggak menitikberatkan ke dia," ujar Khafi.

Terlebih, ibu Farah memiliki usaha sendiri di rumah. Lalu bapak kandung Farah juga masih aktif bekerja, sehingga biaya pendidikan adik Farah yang selama ini dikabarkan ditanggung Farah sendiri, tidaklah benar.

"Kita sekeluarga bantu, keluarga kami berkecukupan secara ekonomi. Jadi kami membantah keras tuduhan adik kami PSK," Khafi menegaskan.

Dia pun meminta kepolisian menghukum Calvin seberat-beratnya. "Kami tidak ikhlas. Kami harap aparat hukum mati pelaku," Khafi memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini