Sukses

Top 3: Dokter Ini Suntik Anak dan Cucunya Pakai Vaksin Palsu

Informasi gim Pokemon Go juga menyedot perhatian pembaca, terutama mengenai tempat-tempat yang dilarang polisi.

Liputan6.com, Jakarta - Bareskim Polri menahan Dokter Indra Sugiarno karena diduga mengedarkan vaksin palsu di Rumah Sakit (RS) Harapan Bunda. Namun, pihak keluarga menyatakan dr Indra merupakan korban vaksin palsu.

Keluarga menyatakan, dr Indra tidak pernah tahu bahwa vaksin yang digunakannya adalah palsu. Dia juga menyuntikannya untuk anak dan cucunya.

Informasi mengenai vaksin palsu tersebut menyedot perhatian pembaca Liputan6.com, hingga Senin pagi (18/7/2016).

Selain vaksin palsu, berita mengenai gim Pokemon Go juga menyedot perhatian pembaca, terutama mengenai tempat-tempat yang dilarang oleh kepolisian.

Berikut berita terpopuler yang terangkum dalam Top News:

1. Tak Tahu Palsu, dr Indra Juga Suntikan Vaksin ke Anak dan Cucunya

Pihak rumah sakit memberikan keterangan terkait penggunaan vaksin palsu di RS Harapan Bunda, Jakarta, Kamis (14/7). Puluhan orangtua menuntut pihak rumah sakit menjelaskan nasib anak-anak mereka yang mendapatkan vaksin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dokter Indra Sugiarno telah ditahan Bareskrim Polri karena diduga mengedarkan vaksin palsu di Rumah Sakit (RS) Harapan Bunda. Namun, pihak keluarga menyatakan dr Indra merupakan korban vaksin palsu.

"dr Indra tidak pernah tahu bahwa vaksin yang digunakannya adalah palsu. Beliau juga menyuntikannya untuk anak dan cucunya. Tidak pernah ada niat sedikit pun untuk berbisnis dan mengambil keuntungan dari bisnis tersebut untuk menafkahi keluarganya," ungkap keluarga dr Indra dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (17/7/2016).

Keluarga juga menceritakan, perjalanan kasus ini bermula dari kelangkaan vaksin pada awal 2016.

Selengkapnya

2. Pemain Pokemon Go Dilarang Polri Berburu di Tempat-Tempat Ini

Irjen Pol Boy Rafli Amar (kiri) memberikan keterangan terkait tiga orang terduga teroris di Surabaya saat konpers di Jakarta, Kamis (9/6). Barang bukti berupa tiga buah bom siap ledak, senjata api telah diamankan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Demam gim Pokemon Go merambah di Ibu Kota Jakarta. Isu mata-mata atau spionase yang ada di belakang permainan yang memburu monster-monster Pokemon juga menjadi perhatian pihak kepolisian.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, sejauh ini pihak kepolisian masih melihat dan memantau perkembangan gim tersebut.

Boy melanjutkan, polisi pun mengimbau agar setiap orang yang bermain Pokemon Go bisa menjaga norma dan ketertiban. Terlebih saat gim tersebut akan dimainkan atau menyasar di objek-objek vital.

Selengkapnya

3. Selain dr Indra, Polisi Curigai 3 Dokter Lain Pemain Vaksin Palsu

Ekspresi salah satu orangtua saat menggeruduk RS Harapan Bunda, Jakarta, terkait  penggunaan vaksin palsu, Kamis (14/7). Mereka menuntut pihak rumah sakit menjelaskan nasib anak-anak mereka yang mendapatkan vaksin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Polisi tidak menutup kemungkinan manajemen RS Harapan Bunda terlibat dalam peredaran vaksin palsu. Sebelumnya seorang dokter dan suster rumah sakit ini, masing-masing berinisial I sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Bareskrim Polri.

Kepala Sub Direktorat III Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Kompol Furqon Budiman berujar, pihaknya yang tergabung dalam Tim Satgas Penanggulangan Vaksin Palsu telah melakukan investigasi di RS Harapan pada Kamis 14 Juli 2016. Dan hasilnya, banyak temuan baru terkait kasus yang menyita perhatian masyarakat ini.

Selengkapnya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.